News - Sejarah Islam di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari berdirinya beberapa organisasi Islam. Organisasi Islam di Indonesia umumnya berdiri karena pengaruh pembaruan Islam.

Beberapa di antaranya ada Jam'iyatul Khair, Sarekat Islam, Muhammadiyah, Persatuan Islam, hingga Nahdlatul Ulama. Berikut ini sejarah singkat dan penjelasan mengenai organisasi Islam di Indonesia.

Kebangkitan bangsa Barat dalam penemuan-penemuan baru, penjelajahan samudra, dan revolusi industri, memunculkan imperialisme terhadap bangsa-bangsa Islam.

Di sisi lain, keadaan tersebut memicu gerakan-gerakan dari para muslim untuk mewujudkan peradaban modern dengan meninjau ajaran-ajaran Islam dan memunculkan pembaruan-pembaruan dalam sendi keagamaan.

Sultan Mahmud II dari Turki Usmani, Sayyid Ahmad Khan dari India, dan Muhammad Ali Pasha di Mesir muncul sebagai pelopor yang meniru pola dan sistem pendidikan Barat dalam mengembangkan sains dan teknologi.

Selain itu, terdapat tokoh pelopor pembaharuan Islam lain seperti Jamaluddin al Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha, yang berpandangan umat Islam harus kembali ke Al-Qur'an dan Sunah serta tidak mengabaikan ijtihad, karena diperlukan dalam upaya penyesuaian ajaran Islam dengan perkembangan zaman.

Moh. Sulaiman dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam (2020) menjelaskan, pembaharuan Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Dalam perkembangannya, pembaharuan Islam berpengaruh pada Indonesia, salah satunya memunculkan beberapa organisasi keagamaan. Meskipun demikian, ada beberapa faktor lain yang turut memunculkan organisasi Islam di Indonesia.

Merle Calvin Ricklefs dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) menuliskan, terdapat faktor internal dan eksternal yang memicu kemunculan organisasi atau pergerakan Islam di Indonesia.

Faktor internal tersebut di antara keinginan melawan kolonialisme dan kristenisasi serta munculnya tokoh keagamaan dengan pemikiran progresif yang berkeinginan mewujudkan kesejahteraan masyarakat nusantara.

Di sisi lain, faktor eksternal yang menjadi penyebab kemunculan organisasi Islam di Indonesia seperti keberhasilan revolusi-revolusi Islam dan munculnya paham Pan-Islamisme di Timur Tengah.

Apa Saja Organisasi Islam di Indonesia?

Tidak semua organisasi Islam yang muncul karena masa pembaharuan Islam dapat bertahan. Dua contoh organisasi Islam yang masih eksis hingga kini adalah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Berikut ini organisasi Islam di Indonesia:

1. Jam'iyyat Al Khayr

Jam'iyyat Al Khayr atau Jamiat Kheir merupakan organisasi pendidikan modern yang didirikan Sayid Muhammad Al-Fakhir ibn 'Abd Al Rahman Al Masyhur, Sayid Muhammad ibn 'Abd Allah ibn Sihab, Sayid Idrus ibn Ahmad ibn Sihab, dan Sayid Shaykhan ibn Sihab pada 17 Juli 1905 di Jakarta, Indonesia.

Jam'iyyat Al Khayr berfokus pada pendidikan dasar yang mendatangkan guru-guru dari Tunisia, Sudan, Maroko, Mesir, hingga Arab. Beberapa tokoh Indonesia yang lahir dari organisasi tersebut seperti KH. Ahmad Dahlan, H.O.S. Tjokroaminoto, H. Samanhudi, dan H. Agus Salim.

2. Sarekat Islam

Sarekat Islam merupakan organisasi massa tertua di Indonesia yang didirikan Haji Samanhudi pada 16 Oktober 1905 dengan nama awal, Sarekat Dagang Islam.

Pada mulanya, Sarekat Islam didirikan sebagai wadah perkumpulan dan pergerakan para pedagang muslim pribumi. Namun setelah Kongres Sarekat Islam Pertama, pergerakan organisasi tersebut mulai mencakup aspek sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan keagamaan.

3. Persatuan Umat Islam

Persatuan Umat Islam (PUI) merupakan organisasi yang didirikan K.H. Abdul Halim, K.H. Ahmad Sanusi, dan Mr. R. Syamsuddin pada 21 Desember 1917. Organisasi tersebut didirikan dari dua organisasi Islam di Jawa Barat meliputi Persyarikatan Umat Islam dan organisasi Al-Ittihad Al-Islamiyah.

Setelah berdiri, PUI mendirikan beberapa sekolah dan pondok pesantren di Jawa Barat.

4. Muhammadiyah

Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang didirikan KH. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H).

Dalam perkembangannya, Muhammadiyah tumbuh menjadi salah satu organisasi terbesar yang mendirikan banyak sekolah hingga rumah sakit.

5. Al-Irsyad Al-Islamiyyah

Al-Irsyad Al-Islamiyyah (Jam’iyat al-Islah wal Irsyad al-Islamiyyah) merupakan perhimpunan yang didirikan dengan tokoh sentral Syeikh Ahmad Surkati Al-Anshari pada 6 September 1914 (15 Syawal 1332 H) di Jakarta, Indonesia.

Pendirian Al-Irsyad Al-Islamiyyah bertujuan memurnikan tauhid, ibadah, dan amaliyah Islam. Dalam mengimplementasikan tujuannya, Al-Irsyad Al-Islamiyyah bergerak melalui bidang pendidikan dan dakwah.

6. Persatuan Islam

Persatuan Islam (PERSIS) merupakan organisasi Islam yang didirikan sekelompok muslim pimpinan Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus pada 12 September 1923 di Bandung.

Tujuan organisasi ini adalah memberikan pemahaman Islam sesuai ajaran Rasulullah dan berpandangan berbeda dari pemahaman Islam tradisional yang bercampur budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan enggan memperdalam Islam melalui kitab-kitab hadis yang sahih.

7. Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama merupakan organisasi Islam yang didirikan sejumlah kiai dengan tokoh sentral KH Hasyim Asy'ari pada 31 Januari 1926 (16 Rajab 1344 H) di Surabaya.

Pendirian NU bertujuan untuk mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah sekaligus melindunginya dari penyimpangan kaum pembaharuan Islam.