News - Calon mahasiswa baru (camaba) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Naufal Dwiputro, mengungkapkan rasa keberatannya atas penetapan nilai uang kuliah tunggal (UKT) di kampus tersebut.

Pria 18 tahun ini mengaku besaran UKT yang harus dibayarkan Rp9 juta per semester. Naufal menilai besaran tersebut tidak masuk akal.

"Sangat berat karena ditinjau dari informasi yang diberikan mengenai UKT sangat mendadak. Seolah-olah pihak kampus menjebak maba (mahasiswa baru) 2024 untuk membayarnya dengan nominal yang tidak masuk akal," ucapnya kepada Tirto, Kamis (25/4/2024).

Camaba yang diterima Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini mengungkapkan, ayahnya merupakan pegawai swasta. Sementara itu, ibunya sudah meninggal dunia dua tahun lalu. Meski demikian, kata Naufal, ayahnya harus bertanggung jawab untuk menafkahi enam orang.

Keenam orang itu terdiri dari tiga keluarga inti Naufal dan tiga anggota keluarga dari pihak mendiang ibunya. Karena itu, dengan beban kepala yang harus dibiayai, Naufal merasa nilai UKT yang dibebankan tergolong tidak masuk akal.

"Bahkan gaji orang tua saya, dengan jumlah tanggungan yang ada, di situasi tidak makan pun masih belum mencapai limit pembayaran," ungkapnya.

"Dengan keadaan ini, sangat memberatkan untuk pembayaran UKT yang tidak masuk akal," imbuhnya.

Naufal mengungkapkan, sebagai camaba, dia harus membayar UKT tersebut paling lambat tanggal 3 Mei 2024. Berdasarkan informasi yang didapat, camaba Unsoed tak bisa menurunkan UKT masing-masing.

Naufal berharap pihak Unsoed dapat menurunkan UKT camaba 2024 atau membuat solusi yang menguntungkan pihak camaba serta pihak kampus.

"Berdasarkan informasi yang saya dapat dari dekan salah satu fakultas, jawaban yang diberikan seolah-olah menyimpulkan bahwa UKT ini harus dibayarkan sesuai yang sudah ditentukan," ucapnya.

"Harapan saya, ada pemahaman dari kedua belah pihak, lalu memunculkan solusi yang win-win solution," lanjut Naufal.

Tirto telah berupaya menghubungi pihak Unsoed untuk mengonfirmasi soal UKT yang dinilai camaba terlalu mahal. Akan tetapi, hingga berita ini ditayangkan, pihak Unsoed belum memberikan keterangan resmi.