News - Proses pembuatan biogas secara singkat adalah fermentasi biomassa dalam wadah kedap udara (biodigester) yang berlangsung secara anaerobik (tanpa oksigen) dengan bantuan mikroorganisme (bakteri anaerob). Proses fermentasi biomassa (bahan organik) tersebut menghasilkan biogas yang kandungan utamanya metana dan karbon dioksida.

Jadi, biogas adalah gas alami yang dihasilkan dari pemecahan bahan organik (biomassa) oleh bakteri anaerob. Proses pemecahan bahan organik hingga menghasilkan gas ini lebih dikenal sebagai dekomposisi anaerobik atau proses fermentasi.

Adapun biomassa adalah bahan organik berusia muda seperti tanaman, kotoran hewan, tinja manusia, alga, limbah makanan, serta berbagai bagian makhluk hidup lainnya. Saat ini, contoh biomassa yang sering digunakan untuk membuat biogas adalah kotoran hewan ternak, ampas tebu, sekam padi, tongkol jagung, limbah cair pabrik kelapa sawit, sampah organik, hingga rumput laut, dan lain sebagainya.

Bagaimana Cara Membuat Biogas yang Baik dan Ramah Lingkungan?

Biogas dapat digunakan untuk sumber energi berbagai keperluan, termasuk memasak, memanaskan rumah, menghasilkan listrik, dan bahkan bahan bakar mesin kendaraan. Karena bahan pembuatannya melimpah, biogas pun termasuk energi terbarukan yang dapat menjadi alternatif bahan bakar fosil (minyak bumi, gas alam, dan batu bara).

Komponen biogas adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) dalam kadar dominan, serta sedikit kandungan jenis gas lainnya seperti hidrogen sulfida (H2S), nitrogen (N2), dan uap air.

Penggunaan biogas bisa menjadi alternatif untuk mengurangi efek gas rumah kaca karena metana dan karbon dioksida dari biomassa bisa dipakai jadi sumber energi dulu, sebelum terlepas ke atmosfer. Metana dan karbon dioksida termasuk jenis gas rumah kaca dengan pengaruh besar pada pemanasan global. Membiarkan biomassa menumpuk, apalagi jika dibakar, bisa membuat gas metana dan karbon dioksida langsung terlepas ke atmosfer.

Pembuatan biogas juga tidak serta merta menghasilkan energi ramah lingkungan. Sebab, biogas mengandung metana dan karbon dioksida, dua jenis gas rumah kaca yang punya peran besar dalam memicu pemanasan global.

Menukil publikasi BMKG, emisi metana berpotensi membawa efek pemanasan global 25 kali lebih besar daripada emisi karbon dioksida dalam jumlah yang sama selama 100 tahun. Emisi metana memiliki dampak besar, tetapi umurnya pendek di atmosfer (sekitar 8,4 tahun). Sebaliknya, meskipun dampak emisi karbon dioksida lebih kecil, durasinya bisa sangat lama (lebih dari 100 tahun di atmosfer).