News - Biomassa adalah materi organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan limbah organik lainnya. Biomassa dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi atau bahan baku industri.

Biomassa dapat menjadi sumber energi terbarukan. Ketersediannya melimpah dan dapat diperbarui dalam waktu yang relatif singkat. Maka itu, sumber energi biomassa berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Sumber energi dari biomassa bisa dimanfaatkan untuk penghasil panas (menjadi biogas), pembangkit listrik, produksi bioetanol atau biodiesel, dan aneka bahan kimia bio-basis.

Biomassa bisa terdiri atas berbagai bentuk. Contoh biomassa adalah kayu, jerami, sekam padi, tongkol jagung, sisa makanan, limbah industri kertas, tanaman seperti tebu, rumput laut, atau rumput gajah, sampah-sampah organik, kotoran ternak, dan lain sebagainya.

Berbagai jenis biomassa selama ini mudah ditemukan di kawasan perdesaan. Potensinya sebagai sumber energi alternatif bagi masyarakat perdesaan pun cukup besar.

Faktor Pendukung Energi Biomassa Berkembang di Pedesaan

Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan energi melalui berbagai proses, termasuk pembakaran langsung, konversi termal, pirolisis, gasifikasi, dan dekomposisi anaerobik.

Di banyak tempat, pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi yang paling umum ialah dengan pembakaran langsung. Namun, proses ini memicu emisi tinggi sehingga tidak lagi layak dilakukan. Mengubah biomassa menjadi bentuk sumber energi lain, seperti biogas dan biodiesel, lebih direkomendasikan karena menghasilkan emisi tidak kelewat banyak.

Indonesia yang merupakan wilayah tropis kaya akan biomassa. Data Kementerian ESDM RI pada 2023 menunjukkan Indonesia mempunyai potensi bioenergi dari biomassa yang sangat besar, bahkan setara 56,97 GW listrik per tahun. Sebagai perbandingan, kapasitas terpasang pembangkit listrik Indonesia pada 2023 mencapai 84,8 GW dan baru 15% dari energi baru terbarukan (EBT).

Salah satu kawasan yang menjadi sentra biomassa adalah pedesaan mengingat mayoritas desa di RI masih menjadi pusat pertanian. Oleh karena itu, wilayah perdesaan berpotensi menjadi sasaran pengembangan sumber energi dari biomassa.

Apa faktor-faktor yang mempengaruhi energi biomassa lebih potensial dikembangkan di wilayah pedesaan? Selain kondisi alam perdesaan yang kaya akan biomassa, masih ada banyak faktor lain yang membuat sumber energi terbarukan ini layak dikembangkan di desa-desa.