News - Tubuh manusia mengeluarkan panas selama masih bernafas.Suhu panas itulah yang membuat seseorang hidup. Suhu tubuh turut menopang kehidupan dan menjadi pemberi sinyal ada atau tidaknya masalah dalam tubuh.

Misalnya, saat terinfeksi virus atau bakteri, tubuh cenderung merespons dengan meningkatkan suhu badan. Hal ini menjadi bentuk pertahanan alami dalam melawan benda asing. Di sisi lain, keadaan lingkungan yang lebih panas membuat virus dan bakteri lebih lemah sehingga dapat dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh.

Meski demikian, suhu tubuh dapat pula beranjak naik dan turun diakibatkan oleh hal lainnya. Pengaturan suhu ini dilakukan tubuh guna merespons lingkungannya. Oleh karena itulah kemudian ada rentang ukuran tertentu yang disebut suhu tubuh normal manusia.

Berapa Suhu Tubuh Normal Manusia Dewasa dan Anak-anak?

Keunikan dari suhu tubuh yaitu ukuran normalnya tidak sama antara satu orang dengan lainnya. Mengutip dari WebMD, penelitian seorang dokter di Jerman pada abad ke-19 menetapkan suhu tubuh normal berada di angka 37 derajat celsius. Namun, menurut penelitian yang lebih modern, standar suhu tubuh normal manusia kebanyakan mendekati 36,8 derajat celsius.

Selain itu, suhu tubuh orang dewasa dan anak-anak juga memiliki perbedaan. Rentang suhu tubuh normal dewasa berada di rentang 36,1-37,2 derajat celsius. Adapun, suhu tubuh bayi dan anak-anak berada di antara 36,6-38 derajat celsius.

Penyebab Suhu Tubuh Naik dan Turun

Suhu tubuh dapat naik dan turun kapan saja. Dalam satu hari, suhu ini tidak berada dalam tingkatan yang sama. Hal ini akan terjadi terus sepanjang hidup manusia. Lalu, kenapa suhu tubuh naik dan turun?

Ada beberapa keadaan yang menimbulkan fluktuasi suhu tubuh. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Aktivitas seseorang dalam mempergunakan fisiknya
  • Kondisi waktu harian seperti pagi, siang, sore, hingga malam
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Makanan dan minuman yang dikonsumsi
  • Pada wanita, siklus menstruasi ikut mempengaruhi tingkat suhu tubuh
Pembacaan suhu tubuh oleh termometer juga akan memunculkan hasil berbeda dilihat dari bagian tubuh yang dilakukan pengukuran. Jika pengukuran dilakukan pada dubur, suhu cenderung lebih tinggi dibanding lewat ketiak dan mulut.