News - Pernahkah Anda merasakan kenapa badan tiba-tiba panas padahal tidak sedang demam? Hal ini bisa menjadi gejala yang membingungkan dan mengkhawatirkan, terutama saat sedang beraktivitas.

Suhu tubuh yang normal berkisar antara 36,5°C hingga 37,5°C. Ketika suhu tubuh melebihi batas tersebut, kamu bisa merasakan sensasi panas, disertai dengan beberapa gejala lain seperti berkeringat, pusing, dan kelelahan.

Meskipun tidak selalu menunjukkan adanya penyakit serius, tiba tiba badan panas bisa menjadi tanda dari beberapa kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab badan tiba-tiba panas padahal tidak demam:

Penyebab Badan Tiba-Tiba Panas Padahal Sedang Tidak Demam

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan suhu badan tiba tiba panas padahal sedang tidak demam, antara lain:

1. Aktivitas fisik

Berolahraga atau beraktivitas fisik memang menyehatkan, tetapi juga dapat meningkatkan panas tubuh. Hal ini terutama terjadi pada orang yang tidak terbiasa berolahraga secara rutin atau berolahraga di lingkungan yang panas.

Peningkatan panas tubuh ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, bahkan dehidrasi. Orang yang tidak terbiasa berolahraga memiliki sistem pengaturan suhu tubuh yang kurang optimal. Hal ini membuat tubuh mereka lebih mudah mengalami panas saat berolahraga.

2. Cuaca panas

Berada di lingkungan yang panas dan lembab dapat membuat tubuh terasa lebih panas. Tubuh akan mengeluarkan keringat lebih banyak untuk mendinginkan diri. Keringat ini membantu membawa panas keluar dari tubuh melalui penguapan.

3. Pakaian yang ketat atau tidak menyerap keringat

Pakaian yang ketat atau tidak menyerap keringat dapat membuat tubuh sulit melepaskan panas. Pakaian ketat membatasi aliran udara di sekitar kulit, membuat tubuh sulit melepaskan panas secara alami.

Warna gelap cenderung menyerap panas lebih baik daripada warna terang. Ini membuat pakaian berwarna gelap terasa lebih panas di bawah sinar matahari.

4. Makanan dan minuman tertentu

Makanan pedas mengandung senyawa bernama kapsaisin yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Metabolisme yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak panas, sehingga tubuh Anda akan terasa lebih panas setelah mengkonsumsi makanan pedas.

Selain itu minuman berkafein dan alkohol dapat meningkatkan detak jantung dan aliran darah, yang dapat membuat tubuh terasa lebih panas.

5. Stres atau kecemasan

Saat Anda mengalami stres atau kecemasan, sistem saraf simpatik dalam tubuh Anda akan aktif. Stres atau kecemasan dapat memicu respons "fight-or-flight" tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.

6. Gangguan hormon

Fluktuasi hormon, seperti pada wanita saat menstruasi atau menopause, dapat menyebabkan rasa panas pada tubuh.

Menjelang menstruasi, kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita menurun. Penurunan hormon ini dapat menyebabkan hot flashes, yaitu sensasi panas yang tiba-tiba dan disertai keringat dingin.

7. Beberapa kondisi medis

Beberapa kondisi medis, seperti hipertiroidisme, infeksi ringan, dan hipoglikemia, dapat menyebabkan rasa panas pada tubuh.

Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Hormon tiroid ini dapat meningkatkan metabolisme dan menyebabkan rasa panas pada tubuh.

8. Efek samping obat

Beberapa obat, seperti obat antidepresan dan obat kemoterapi, dapat menyebabkan rasa panas pada tubuh sebagai efek samping. Selain itu Suplemen zinc dosis tinggi dapat menyebabkan demam, mual, dan muntah.

Cara Mengatasi Badan Panas Tiba-Tiba

Badan panas tiba-tiba dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca panas, aktivitas fisik, stres, atau efek samping obat. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya.

Jika penyebabnya adalah faktor lingkungan atau gaya hidup, Anda dapat melakukan beberapa perubahan untuk membantu meringankan rasa panas, seperti:

  • Kenakan pakaian yang longgar dan berwarna terang. Pakaian longgar akan memberikan ruang bagi udara untuk bersirkulasi di sekitar tubuh Anda, dan warna terang akan membantu memantulkan sinar matahari.
  • Hindari berolahraga atau melakukan aktivitas fisik di luar ruangan saat cuaca panas. Jika Anda harus beraktivitas fisik, lakukan di tempat yang teduh dan berventilasi baik.
  • Minum banyak air putih. Dehidrasi dapat memperburuk rasa panas. Minumlah air putih yang banyak untuk membantu tubuh Anda tetap terhidrasi dan melepaskan panas melalui keringat.
  • Hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan panas. Hindari alkohol, kafein, dan makanan pedas, karena dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan menghasilkan lebih banyak panas.
Jika penyebab rasa panas adalah kondisi medis, Anda perlu menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin akan melakukan tes tambahan untuk menentukan penyebab rasa panas Anda. Pengobatan yang tepat akan tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya.