News - Setiap orang pasti pernah berkeringat dan ini merupakan hal yang wajar karena fungsi tubuh normal yang membantu mengatur suhu badan. Orang biasanya berkeringat dari wajah, kepala, ketiak, tangan, kaki, hingga selangkangan.

Jika mengalami keringat yang berlebihan khususnya di kepala dan wajah, kondisi ini dikenal sebagai hiperhidrosis kraniofasial, demikian seperti dilansir dari laman Healthline.

Hyperhidrosis berarti keringat berlebihan dari yang diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh normal. Tingkat keparahannya bervariasi, mulai dari kelembaban sampai menetes.

Keringat di kepala dan wajah yang berlebihan bisa membuat seseorang frustrasi atau tidak nyaman dalam situasi sosial. Meski begitu, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keringat berlebih.

Ada dua jenis hiperhidrosis atau keringat berlebih, yakni primer dan sekunder.

Hyperhidrosis primer adalah tipe yang paling umum. Ini berarti keringat berlebih tidak disebabkan oleh kondisi medis, aktivitas fisik, atau peningkatan suhu. Biasanya hanya memengaruhi tangan, kaki, kepala, dan wajah, tetapi dapat juga terjadi di bagian tubuh yang lain.

Sementara hiperhidrosis sekunder berhubungan dengan kondisi medis atau pengobatan yang menyebabkan keringat berlebih, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, berhenti haid, stroke, cedera tulang belakang, dan penggunaan beberapa antidepresan.

Sementara hiperhidrosis dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, ada banyak kelenjar keringat di wajah dan kulit kepala. Jadi, jika cenderung berkeringat berlebihan, itu mungkin lebih terlihat di daerah tersebut.

Satu studi menemukan bahwa 30 hingga 50 persen sumber terpercaya dari orang yang mengalami jenis keringat ini memiliki riwayat keturunan dari keluarganya.

Jika mendapati wajah sering berkeringat, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter agar dapat dibantu untuk menentukan apakah keringat itu karena kondisi medis tertentu atau sebenarnya karena masalah yang serius.