News - Sungkem atau sungkeman alias mencium kaki/dengkul seseorang yang dihormati bukan hal asing bagi masyarakat Jawa dan Sunda.

Tradisi ini biasanya dilakukan dalam upacara pernikahan dan Idulfitri. Sungkeman lazim dilakukan oleh anak kepada orang tuanya atau seseorang yang dituakan dalam keluarga, dengan tujuan memohon maaf atau meminta doa restu.

Secara historis tradisi ini maknanya hampir seragam. Salah satu contoh adalah tradisi sungkeman di keraton-keraton trah Mataram Islam. Di Keraton Yogyakarta, misalnya, sungkeman disebut sebagai ngabekten.

Menurut Agus Iswanto dalam "Tradisi Ngabekten: Artikulasi Harmoni Ajaran Islam dan Budaya Jawa di Keraton Yogyakarta" (2019), ngabekten dari segi kebahasaan berasal dari kata dasar bekti yang artinya "bakti" dalam bahasa Indonesia

Tradisi dalam kerajaan Islam Jawa ini mungkin sekali rembesan dari tata perilaku yang sudah eksis dari masa sebelumnya yang disebut dalam sejumlah sumber Jawa Kuno.