News - PDIP hingga kini belum menentukan sikap apakah memilih oposisi atau koalisi di kabinet presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Partai yang dinahkodai Megawati Soekarnoputri itu memandang terlalu dini saat ini bicara oposisi atau pun koalisi.

"Untuk saat ini terlalu dini bicara koalisi (di dalam pemerintahan) atau oposisi (di luar kabinet)," kata politikus PDIP, Hendrawan Supratikno saat dihubungi Tirto, Jumat (25/4/2024).

Menurut Hendrawan, saat ini belum layak dan pantas bicara oposisi dan koalisi untuk menurunkan tensi politik yang masih memanas meski Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.

"Kita tidak bijaksana mereduksi dinamika dan momentum politik di depan dengan keharusan memastikan semuanya pada hari ini," tutur Hendrawan.

Ia mengatakan keputusan sikap oposisi dan koalisi akan ditentukan pada Rakernas PDIP Mei mendatang.

"Semua akan jadi bahan diskusi pada Rakernas PDIP yang direncanakan pada 24-26 Mei 2024," tutup Hendrawan.

Diketahui, PDIP merupakan partai pengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. Ganjar-Mahfud juga diusung dan didukung PPP dan Perindo. PPP sendiri telah memberi sinyal akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Di sisi lain, partai pendukung Anies Baswedan-Muhaimin, yakni Nasdem sudah resmi menyatakan masuk koalisi pemerintahan baru. Sedangkan PKB memberi sinyal bergabung setelah Prabowo Subianto menyambangi markas partai yang dinahkodai Muhaimin Iskandar, Rabu (24/4/2024).

PKS, satu-satunya partai di Koalisi Perubahan yang belum dikunjungi Prabowo. Namun, PKS tak menutup kemungkinan akan merapat ke koalisi Prabowo-Gibran.