News - Tidak semua anak bisa melahap setiap hidangan yang disajikan untuknya. Sebagian mereka masuk dalam kategori pemilih makanan (picky eater). Kebiasaan memilih makanan ini kerap muncul pada anak-anak yang masih berada di usia dini.
Hanya saja, perilaku memilih makanan pada anak, sering membuat orang tua kesusahan dan khawatir jika anak menjadi kekurangan nutrisi.
Kekhawatiran makin menjadi-jadi kala makanan yang disukai anak hanya mencerminkan pemenuhan sebagian kecil nutrisi saja seperti lemak dan protein karena cenderung menyukai daging.
Mengutip Healthy Children, perilaku ini sering muncul dalam masa balita. Kemunculannya bahkan kadang terjadi setelah pertumbuhan masa bayi yang cepat, berat badan meningkat, hingga beranjak menjadi balita. Setelah itu, tiba-tiba nafsunya makannya melambat dan anak hanya menyukai jenis makanan tertentu.
Saat balita menjadi picky eater, mereka dapat mengembangkan perilakunya itu sampai beberapa pekan. Mereka cenderung menolak berbagai jenis makanan dan sangat pemilih. Jika sudah demikian, orang tua dapat memberikan makanan yang disukai dengan bahan yang lebih sehat, sembari menanti selesainya masa anak menjadi picky eater.
Konsekuensi saat anak menjadi picky eater akan berpengaruh pada asupan makanan yang monoton. Mengutip Pubmed Central, hal ini dapat merugikan perkembangan dan kesehatan anak. Kerugian tersebut makin mengkhawatirkan jika pilihan makanan yang disukai anak ternyata kurang menyehatkan.
Umumnya jenis makanan yang disingkirkan oleh anak picky eater yaitu sayuran. Namun, tiap anak bisa berbeda-beda soal kesukaan makanannya yang turut dipengaruhi oleh budaya dan praktik pemberian makan dari orang tua.
Tips mengatasi picky eater
Anak picky eater dapat diupayakan kembali untuk menyukai berbagai jenis makanan dengan menerapkan berbagai kebiasaan baru terkait makan dan makanan.
Mengutip laman UCSF Benioff Children's Hospitals, saran berikut dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi masalah picky eater,
1. Tawarkan berbagai makanan sesuai usia anak
Anak perlu dikenalkan dengan berbagai makanan di kala waktu makan. Misalnya turut menyajikan sayur, buah, protein, dan pati. Hindari hanya selalu menyajikan yang disukai anak.
Anak-anak dapat ditawarkan makanan tersebut hingga 15 kali sebelum mereka benar-benar mencobanya. Jika semuanya gagal, anak baru mengonsumsi makanan kesukaannya.
2. Batasi minuman berkalori tinggi
Mengonsumsi terlalu banyak minuman berkalori tinggi dapat mengenyangkan perut anak sebelum makan. Batasi memberikan jus, soda, atau susu dan jangan diberikan sebelum waktu makan. Di samping itu, jangan pernah membiasakan memberi soda pada anak karena kadar gulanya sangat tinggi dan tidak memiliki gizi.
3. Tetapkan jadwal makan dan patuhi
Makanan ringan dan makan utama penting bagi anak-anak yang sedang tumbuh kembang demi memenuhi kebutuhan nutrisi.
Menetapkan jadwal sarapan, cemilan jelang siang, makan siang, cemilan sore, makan malam, dan camilan sebelum tidur membantu anak-anak memahami bahwa mereka tidak akan kelaparan. Mereka juga akan terbiasa mengonsumsi berbagai jenis makanan.
4. Jadikan suasana makan menjadi menyenangkan
Perhatikan lingkungan dan suasana saat jam makan. Upayakan memberi makan anak dalam kondisi hati senang termasuk menata materi percakapan saat makan, ruang makan yang bersih, dan mencegah adanya gangguan apa pun. Waktu makan dipakai untuk aktivitas makan, dan tidak untuk berdebat atau menonton televisi.
5. Hormati kebiasaan makan anak
Anak kadang unik dalam memperlakukan makanan. Misalnya mereka menyukai telur goreng yang benar-benar masih bulat saat disantap, atau, mereka suka jika potongan sayur diletakkan pada pinggir nasi.
Hal sepele seperti ini sebaiknya diperhatikan. Suasana hati anak bisa tiba-tiba memburuk saat kebiasaan makan yang disukainya tidak diterapkan.
6. Jangan menjadi koki dadakan
Saat anak berusaha menghindari makanan yang disajikan, upayakan untuk bertahan menawarkan makanan tersebut pada anak
Orang tua jangan lantas menjadi koki dadakan membuatkan makanan yang disukainya. Hal ini untuk melatih anak untuk tetap mau menerima makanan yang sudah ada karena keadaan mereka cukup lapar.
Terkini Lainnya
Tips mengatasi picky eater
Artikel Terkait
Detoks Wajah: Arti, Manfaat, dan Cara Melakukannya
300+ Nama Bayi Perempuan yang Cantik dan Penuh Makna
Rekomendasi Obat Panu di Apotik Paling Ampuh & Cepat Hilang
5 Ciri Detox Wajah Berhasil dan Waktu Terbaik Melakukannya
Populer
JPU Ungkap Ada Transaksi Mencurigakan ke Pegawai PN Semarang
TNI: Tentara AS Hilang di Hutan Karawang Ditemukan Meninggal
Galih Loss Jadi Tersangka Penistaan Agama, Dijerat Pasal ITE
MK Bukan Keranjang Sampah Pemilu, DPR Jangan Diam Saja Dong
Dari Polemik ke Buah Manis UU Pemajuan Kebudayaan
PDIP Hitung Kekuatan Wujudkan Hak Angket usai Kalah di MK
PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran
Gibran Ungkap Ketum PSSI Buka Obrolan RI Tuan Rumah Piala Dunia
Flash News
Bank Indonesia Menaikkan Suku Bunga Acuan Menjadi 6,25 Persen
Tak Hadir di Penetapan Prabowo-Gibran, Begini Penjelasan Mahfud
PPP Pertanyakan Sikap PDIP soal Hak Angket: Sudah Diajukan?
Prabowo: Kontestasi Pilpres Keras, Debat Kadang-Kadang Panas
Jokowi Siapkan Tim Transisi ke Prabowo-Gibran sebelum Dilantik
Rumah Sudah Jadi, Menteri PUPR hingga Menkes Pindah ke IKN Juli
Saat Prabowo Goyangkan Badan Anies usai Jadi Presiden Terpilih
Prabowo kepada Anies & Muhaimin: Saya Pernah di Posisi Anda
Jokowi: Kesehatan Faktor Kunci Indonesia Jadi Negara Maju
Cak Imin Masih Ingin Ada Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024
Kemenkeu Komentari Target Rasio Utang 40 Persen pada 2025
Apakah Trial Test Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Wajib Diikuti?
Prediksi Brighton vs Man City Liga Inggris 2024 & Jam Tayang TV
Jadwal Persib vs Borneo FC di Liga 1 2024, Klasemen, Jam Tayang