News - Belum lama ini lini masa media sosial TikTok diramaikan oleh tagar #armpitdetox yang menampilkan video pemakaian masker di area ketiak.
Sesuai judul tagar, tujuan pemakaian masker yang umumnya terbuat dari campuran tanah liat, cuka apel, garam dan arang aktif (charcoal) ini adalah untuk membersihkan dan mengeluarkan zat-zat bersifat toksik dari pori-pori kulit di area ketiak.
Mary Futher — pemilik jenama produk perawatan tubuh Kaia Natural dalam video yang diunggahnya di akun TikTok @madamesweat menyatakan bahwa, ritual detoksifikasi ini sedang populer dilakukan oleh mereka yang hendak beralih dari pemakaian deodoran (produk yang berguna menyamarkan bau badan) dan antiperspirant (produk yang berguna mengurangi produksi keringat) buatan pabrik ke jenis deodoran alami.
Menurut Futher, kulit ketiak yang selama bertahun-tahun terpapar bahan kimia sintetik dari pemakaian deodoran dan antiperspirant perlu waktu sekitar 2 sampai 4 minggu untuk membuang sisa-sisa zat kimia yang menyumbat pori-pori. Baru setelah itu kulit ketiak mampu beradaptasi dengan pemakaian deodoran yang terbuat dari bahan alami.
Seiring meningkatnya kesadaran untuk memelihara kesehatan secara holistik dan tren gaya hidup kembali ke alam, kini tak sulit menemukan produk perawatan tubuh yang diklaim lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi tubuh karena bebas dari pemakaian bahan kimia sintetik.
Produsen semakin banyak memproduksi deodoran alami dan bebas aluminium yang mengandung natrium bikarbonat (soda kue) serta bahan herbal. Pasar deodoran organik global diramalkan akan tumbuh sekitar 15% selama 2023-2028 dan mencapai 152 juta dolar pada tahun 2026.
Di lini masa media sosial saat ini bahkan kerap bermunculan aneka resep deodoran yang bisa dibuat sendiri di rumah, mulai dari deodoran yang berbasis minyak kelapa, lidah buaya, soda kue, arang aktif, air mawar, hingga tawas.
Yang disebut terakhir ini barangkali sudah tak asing lagi digunakan oleh kita yang bermukim di Indonesia sebagai obat untuk mengatasi aroma tubuh yang tidak sedap.
Tawas merupakan salah satu jenis garam mineral yang memiliki nama ilmiah aluminium kalium sulfat, atau biasa dikenal juga dengan nama garam alum.
Melansir artikel di Healthline, tawas sudah sejak ratusan tahun yang lalu digunakan oleh penduduk Asia Tenggara untuk mengatasi masalah bau badan yang tidak sedap. Di barat, tawas baru mulai digunakan pada tahun 1980-an dan dikenal pula dengan nama deodoran kristal.
Selain sebagai produk perawatan tubuh, tawas juga digunakan dalam proses penjernihan air, yaitu sebagai koagulan yang berfungsi mengumpulkan kotoran-kotoran mikro yang larut dalam air dan membentuknya menjadi gumpalan kecil.
Dalam industri makanan, tawas dalam bentuk soda tawas digunakan dalam campuran pembuatan baking powder dan bahan pengawet makanan. Tawas juga digunakan sebagai salah satu bahan campuran dalam beberapa jenis vaksin.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Tren Sepatu Balet Hadir Lagi untuk Dua Hal: Gaya dan Kenyamanan
Revolusi Coco Chanel di Dunia Fesyen
Kisah Bandana yang Tidak Sekadar Trendi dan Terus Berevolusi
Gagal dengan Gemilang
Populer
JPU Ungkap Ada Transaksi Mencurigakan ke Pegawai PN Semarang
TNI: Tentara AS Hilang di Hutan Karawang Ditemukan Meninggal
Galih Loss Jadi Tersangka Penistaan Agama, Dijerat Pasal ITE
MK Bukan Keranjang Sampah Pemilu, DPR Jangan Diam Saja Dong
Dari Polemik ke Buah Manis UU Pemajuan Kebudayaan
PDIP Hitung Kekuatan Wujudkan Hak Angket usai Kalah di MK
PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran
Gibran Ungkap Ketum PSSI Buka Obrolan RI Tuan Rumah Piala Dunia
Flash News
Bank Indonesia Menaikkan Suku Bunga Acuan Menjadi 6,25 Persen
Tak Hadir di Penetapan Prabowo-Gibran, Begini Penjelasan Mahfud
PPP Pertanyakan Sikap PDIP soal Hak Angket: Sudah Diajukan?
Prabowo: Kontestasi Pilpres Keras, Debat Kadang-Kadang Panas
Jokowi Siapkan Tim Transisi ke Prabowo-Gibran sebelum Dilantik
Rumah Sudah Jadi, Menteri PUPR hingga Menkes Pindah ke IKN Juli
Saat Prabowo Goyangkan Badan Anies usai Jadi Presiden Terpilih
Prabowo kepada Anies & Muhaimin: Saya Pernah di Posisi Anda
Jokowi: Kesehatan Faktor Kunci Indonesia Jadi Negara Maju
Cak Imin Masih Ingin Ada Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024
Kemenkeu Komentari Target Rasio Utang 40 Persen pada 2025
Apakah Trial Test Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Wajib Diikuti?
Prediksi Brighton vs Man City Liga Inggris 2024 & Jam Tayang TV
Jadwal Persib vs Borneo FC di Liga 1 2024, Klasemen, Jam Tayang