News - Pada April 2007, Mariah Carey merilis album berjudul E=MC2, yang terinspirasi dari rumus persamaan energi dan massa yang dicetuskan Albert Einstein. E=MC2 Mariah Carey artinya “emansipasi Mariah Carey untuk kali kedua”. Sesuai 'potensi energi' materi di dalamnya, E=MC2 meledak di beberapa negara.
Apakah Mariah Carey seorang pengagum Einstein atau penggemar teori-teori fisika?
“Teori Einstein? Fisika? Saya? Ya, ampun! Saya ujian remedial matematika saja enggak lulus. Saya enggak akan lulus ujian matematika anak kelas tujuh di kelas paling bawah bersaing dengan anak paling bodoh sekalipun,” demikian pengakuan sang diva ketika ditanya NME tentang asal-muasal nama albumnya.
Kemasyhuran Albert Einstein melampaui teori-teori fisikanya yang mengubah pemahaman tentang energi, massa, waktu, ruang, dan gravitasi. Einstein mengumumkan teori relativitas khusus pada 1905, teori relativitas umum pada 1915, dan baru pada 1921 memperoleh Hadiah Nobel untuk fisika atas jasanya dalam bidang fisika teori dan hukum fotoelektrik. Sebagaimana dicatat The New Encyclopedia Britannica, Volume 18, 1992 (hlm. 156) teori relativitas yang ketika itu masih kontroversial tidak disebut-sebut oleh panitia Nobel.
Tak mudah berteori di Jerman yang saat itu tengah berlaga dalam Perang Dunia I. Kelaparan melanda seluruh negeri akibat blokade. Einstein bahkan sempat terbaring sakit. Teori relativitas umum yang ia publikasikan pada 1915 bertahun-tahun terperangkap di Jerman. Waktu itu, tak seorang pun tertarik pada gagasan ilmuwan Jerman, musuh negara-negara Sekutu (Britania Raya, Rusia, Prancis).
Adalah Willem de Sitter, seorang ahli fisika dan astronomi Belanda—negeri netral dalam Perang Dunia I—yang rajin mengirimkan surat dan makalah teori relativitas umum Einstein kepada Arthur Eddington di Inggris. Eddington adalah sekretaris Royal Astronomical Society dan seorang Plumian Professor di Cambridge. Sebagai penganut Quaker, Eddington antikekerasan. Baginya, perang serta permusuhan tidak pantas menghalangi produksi ilmu pengetahuan.
Pada 1919, Eddington mulai menggalang dukungan Inggris dan komunitas sains internasional demi membuktikan teori relativitas umum. Gagasan mengenai ruang-waktu yang dicetuskan ilmuwan negara musuh jelas tidak menarik di tengah gempuran kapal selam Jerman yang menenggelamkan kapal-kapal logistik Inggris. Tetapi Eddington bersikeras membuktikan teori Einstein, bahwa seberkas cahaya akan mengalami pelengkungan lintasan bila melalui medan gravitasi, misalnya matahari. Teori ini bisa diuji dengan memotret bintang-bintang selama terjadi gerhana matahari. Pengujiannya harus dilakukan ketika terjadi gerhana matahari total karena ketika tidak terjadi gerhana, matahari terlalu terang menerangi atmosfer sehingga bintang-bintang di dekat cakram matahari tidak tampak.
Untungnya, terjadi gerhana matahari total pada 29 Mei 1919. Fenomenanya hanya bisa terlihat jelas di belahan bumi selatan. Royal Astronomy pun mengumpulkan peralatan dan dana untuk membiayai ekspedisi astronomi ke belahan bumi selatan. Dua ekspedisi astronomi diberangkatkan, satu tim ke Brazil, dan satu tim lagi yang dipimpin Eddington menuju Pulau Principe di Afrika Barat. Hampir-hampir Eddington tidak dapat berangkat karena terancam masuk penjara akibat pandangan politiknya yang antiperang.
Di belahan bumi selatan, ketika langit gelap total selama enam menit itulah para astronom Inggris anggota ekspedisi memotret pembelokan lintasan bintang, yang teorinya dicetuskan oleh ilmuwan dari negeri musuh. Hasil pembuktian ini kelak mengubah selamanya pemahaman kita akan alam semesta dan gravitasi yang telah bertahan selama dua abad. Einstein yang sedang terbaring sakit di Berlin tidak mengetahui tentang ekspedisi dan pembuktian ini. Baru pada 22 September 1919, sebuah telegram pendek dari Belanda tiba di rumah Einstein dan mengabarkan ekspedisi Eddington yang mengkonfirmasi teorinya.
Terkini Lainnya
Kekuatan Media dan Pilihan Diksi
Artikel Terkait
Perbedaan AC dan DC serta Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
40 Soal PTS Fisika Kelas 11 Semester 2 Kurikulum Merdeka
Fungsi Medan Magnet Bumi Bagi Kehidupan Manusia dan Hewan
Energi Ionisasi: Contoh, Sifat, Rumus, Faktor yang Memengaruhi
Populer
Krisis Global: Upaya Indonesia di Tengah Tragedi Kerusakan Bumi
Kemendag: Shoptokopedia Jadi Pengganti TikTok Shop
Prabowo-Gibran Beri Sinyal Tak Rangkul Semua Partai, Rugi Dong!
Jumat Sore, Massa Aksi Unjuk Rasa di Patung Kuda Bubarkan Diri
Nasdem Resmi Nyatakan Bergabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Kualitas Strategi STY, Kunci Timnas U-23 Atasi Taeguk Warriors
Buat Publik Geram, Galih Loss Akhirnya Dijerat UU ITE, Tepatkah?
UKT Capai Rp9 Juta, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Minta Keringanan
Flash News
Erick Thohir: Timnas U-23 Pencetak Sejarah Baru bagi Indonesia
Surya Paloh Mengaku Merenung Lama Sebelum Gabung Koalisi Prabowo
PKS Akan Mengundang Prabowo dan Gibran dalam Forum Silaturahmi
Agar Prabowo & Megawati Bertemu, Gerindra Komunikasi dengan Puan
Polisi Tangkap 4 Tersangka Judi Online, Omzet Capai Rp1 Miliar
Direktur Bulog: Stok Beras Pemerintah Saat Ini 1,4 Juta Ton
Prabowo Akan Bertemu Lagi dengan PKB dan Nasdem Mei Mendatang
Gudang Bulog Siap Suplai Kebutuhan Pangan di IKN
Golkar: Istri RK Masih Dipertimbangkan Maju Pilwalkot Bandung
Surya Paloh: Kita Ingin Mengakhiri Permasalahan Pemilu
UKT Capai Rp9 Juta, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Minta Keringanan
3 Syarat Timnas U23 Lolos Olimpiade 2024: Opsi Playoff vs Guinea
Statistik Timnas U23 vs Korsel: Garuda Ungguli Raksasa Asia!
Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024
Hasil Timnas U23 Indonesia vs Korsel: Lolos Semifinal AFC 2024!