News - Dinginnya angin malam di balik dinding restoran lokal Paris menjadi saksi bisu pertemuan bersejarah dua pria beda generasi yang sama-sama menggilai otomotif, Jean Todt dan Alejandro Agag. Pertemuan inilah yang kelak menciptakan satu di antara ajang olahraga balap paling populer di planet ini, Formula E.

Jean Todt merupakan mantan co-driver reli yang sudah malang melintang di dunia balap internasional. Lelaki kelahiran 25 Februari 1946 asal Prancis ini pernah memimpin tim Scuderia Ferrari di ajang Formula 1. Jean juga sempat ditunjuk sebagai chief executive officer sebelum menjabat presiden Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) sejak 2009.

Pada awal Maret 2011, Jean bersua Agag, teman Spanyol-nya yang berlatar belakang politikus namun terjun ke bisnis balap dan sepak bola. Lelaki kelahiran 18 September 1970 ini memiliki perusahaan konsultan di London. Ia pernah pernah dinobatkan sebagai Businessman of The Year oleh Majalah GQ pada 2008.

Dalam pertemuan itu, Agag menerima tawaran Jean untuk membuat terobosan baru yang menjanjikan dalam bisnis otomotif. Keduanya bertekad menciptakan seri balap pertama yang serba listrik dengan sirkuit jalanan kota-kota ikonik, sehingga terkesan berbeda dengan ajang-ajang balap lainnya.

Seri perdana Formula E digelar di Beijing, Tiongkok, pada 2014. Ia kemudian berlanjut ke 10 kota di negara lainnya seperti Malaysia, Uruguay, Argentina, Amerika Serikat, Monako, Jerman, Rusia dan Inggris. Ajang ini mengantongi status kejuaraan dunia pada penghujung 2019 dan resmi berganti nama ABB FIA Formula E World Championship.

Sejak debutnya sembilan tahun lalu, Formula E berkembang menjadi satu di antara ajang olahraga motor sekaligus hiburan terkemuka di bumi. Kini, terdapat 12 tim dan 24 pembalap profesional yang berkompetisi pada kejuaraan tersebut. Seri teranyar berlangsung di Jakarta, Indonesia, selama dua hari, tepatnya pada Sabtu-Minggu (3-4/6/2023).

Formula E Jakarta

Seperti 2022 lalu, Formula E Jakarta 2023 juga berlangsung di Jakarta International E-prix Circuit (JIEC). Bedanya, perlombaan kali ini menerapkan format double-header atau dua seri sekaligus. Pascal Wehrlein dan Maximilian Guenther keluar sebagai juara setelah masing-masing berhasil menjadi pembalap tercepat pada seri ke-10 dan ke-11.

Selain sirkuit, panitianya juga tetap sama. Yaitu PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta. Sejauh ini, total penonton masih simpang siur. Penyelenggara mengklaim jumlahnya mencapai 40 ribu orang, sesuai tiket yang ludes terjual. Namun sebagian kalangan ragu lantaran banyak kursi terlihat kosong.

Infografik Menggenjot Penjualan EV Lewat Formula E

Infografik Menggenjot Penjualan EV Lewat Formula E. News/Ecun

Ada 19 sponsor yang terlibat dalam penyelenggaraan Formula E Jakarta 2023. Secara angka, jumlahnya memang turun drastis dibanding tahun lalu. Akan tetapi, seri kali ini mengantongi dukungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tidak seperti sebelumnya. Jelang perhelatan, GulaVit didapuk sebagai sponsor utama.

Polemik sponsorship sempat diseret-seret ke ranah politik nasional yang tengah panas jelang Pemilihan Umum 2024. Terlepas dari hal itu, tidak bisa dipungkiri bahwa penyelenggaraan Formula E tergolong senafas dengan ambisi Indonesia menjadi pemain kunci pada era kebangkitan industri kendaraan listrik global.

“Melalui ajang-ajang seperti ini, kita akan terus menggencarkan promosi kendaraan listrik demi masa depan yang lebih ramah lingkungan dan kualitas udara yang lebih bersih,” tulis Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melalui akun Instagram miliknya.

View this post on Instagram

A post shared by Heru Budi Hartono (@herubudihartono)

Pemerintah RI mulai menggalakkan hilirisasi nikel sejak beberapa tahun terakhir. Logam ini bagaikan harta karun terbesar Indonesia yang cadangannya mencapai 21 juta ton, terbanyak di dunia. Permintaan global diramal meningkat seiring kebangkitan industri electric vehicle (EV). Sebab, nikel adalah komponen penting pembuatan baterainya.

Peluang itu ditangkap Indonesia yang langsung menempuh langkah strategis dengan menerapkan larangan ekspor bijih nikel sejak 2020. Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, hilirisasi terbukti mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Kontribusinya mencapai 2,17% terhadap total ekspor non migas sepanjang 2022 lalu.

Guna menarik minat konsumen EV dalam negeri, Pemerintah RI memberikan subsidi mulai Maret 2023. Kebijakan ini bertujuan mendorong percepatan penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Selain pembelian unit baru, insentif juga ditawarkan untuk masyarakat yang mengonversi kendaraannya.

Besaran subsidi yang ditawarkan bervariasi. Untuk sepeda motor listrik, pemerintah memberi bantuan Rp7 juta per unit. Sampai Desember 2023, jumlah yang sudah diajukan mencapai 200 ribu unit. Sedangkan untuk mobil listrik, subsidi akan diberikan kepada 35.900 unit kendaraan produksi Hyundai dan Wuling.