News - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah tempat di wilayah Jabodetabek terkait penyidikan dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) presiden untuk penanganan Covid-19.

"Ada kegiatan penyidikan perkara bansos banpres di Jabodetabek," ucap Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi, Selasa (23/7/2024) malam.

Ia mengaku masih belum bisa mengungkapkan secara rinci lokasi mana saja yang digeledah. Tessa juga belum bisa mengungkapkan apakah KPK sempat menyita barang bukti terkait kasus korupsi bansos Covid-19 dalam penggeledahan tersebut.

"Untuk lokasi di mana saja saya belum bisa publish karena masih berlangsung," terang dia.

Di sisi lain, KPK tidak pernah berhenti menyelidiki kasus korupsi bansos Covid-19. Ia menampik anggapan bahwa KPK sempat berhenti menyelidiki kasus tersebut.

Tessa meyakini lembaga antirasuah itu akan menyelidiki kasus korupsi apa pun, termasuk bansos Covid-19, semaksimal mungkin.

"Seoptimal mungkin penyidik akan menuntaskan penanganan perkara. Kalau seandainya dibilang ini perkara lama kemudian naik kembali, saya pikir itu tentunya membuktikan bahwa perkara ini tidak dihentikan," sebut dia.

"Perkara ini tetap berjalan, cuma masalah waktu, kesiapan penyidik, dan sebagainya," imbuh Tessa.

Berdasarkan informasi, salah satu objek penggeledahan diduga kediaman seorang anggota DPR RI. Tirto sudah berupaya menghubungi anggota DPR RI tersebut terkait kabar itu, namun hingga berita ini ditayangkan yang bersangkutan belum menjawab.

Untuk diketahui, korupsi bansos banpres tersebut merupakan pengembangan dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada eks Menteri Sosial, Juliari Batubara di tahun 2020.

Tessa menyebut kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi bansos presiden untuk penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek pada 2020 ditaksir mencapai Rp 250 miliar.

Dia menjelaskan dugaan kerugian tersebut timbul dari dari pengadaan banpres tahap 3, 5 dan 6. Jumlah Rp 250 miliar ini belum merupakan perhitungan final dalam kasus ini.