News - Sejarah Zaman Perunggu berlangsung sejak tahun 3000 Sebelum Masehi (SM) atau setelah Zaman Batu. Di Indonesia, Zaman Perunggu diperkirakan dimulai sekitar tahun 500 SM. Lantas, apa pengertian Zaman Perunggu, ciri-ciri, hasil kebudayaan, dan peninggalannya?

Zaman Perunggu yang merupakan bagian dari Zaman Logam. Periodesasi Zaman Logam dibagi menjadi tiga, yakni Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi. Namun, wilayah Indonesia hanya mengalami Zaman Perunggu dan Zaman Besi saja.

Perunggu adalah jenis logam yang berasal dari campuran tembaga dan timah putih. Pada Zaman Perunggu, orang-orang sudah dapat mencampur tembaga dengan timah sebagai bahan baku pembuatan alat-alat untuk memperoleh logam yang keras.

Ciri-ciri Zaman Perunggu

Zaman Perunggu dikenal juga dengan Masa Perundagian. Istilah perundagian berasal dari bahasa Bali undagi yang memiliki arti seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kepandaian atau keterampilan jenis usaha tersebut.

Masa Perundagian secara sederhana dimaknai sebagai zaman yang di dalamnya terdapat orang-orang yang memiliki keahlian dalam mengolah logam, khususnya perunggu.

Penggunaan logam pada Masa Perundagian mengalami perkembangan yang pesat. Meskipun begitu, penggunaan alat-alat dengan batu tidak hilang maupun ditinggalkan.

Adapun ciri-ciri kehidupan pada Zaman Perunggu antara lain manusia sudah menetap, sudah mengenal teknologi perundagian, mengenal perdagangan barter, mengenal status kekayaan, serta mengenal sistem pembagian kerja.

Kebudayaan Zaman Logam, termasuk Zaman Perunggu, yang berpengaruh ialah bivalve dan a cire perdue. Bivalve ialah teknik percetakan logam dengan bahan baku teknologi batu. Sementara a cire perdua adalah cetakan logam yang memiliki bahan dasar tanah liat dan lilin.