News - Balance bike kini menjadi pilihan populer untuk membantu anak-anak belajar bersepeda dibandingkan dengan sepeda roda tiga atau roda empat.
Desainnya yang unik dan manfaatnya yang beragam menjadikan balance bike pilihan yang tepat bagi orang tua yang ingin membantu anak mereka tumbuh kembang dengan optimal.
Sepeda ini tidak memiliki rantai dan pedal untuk dikayuh serta sadel atau dudukan sepedanya dibuat rendah. Untuk mengendarai balance bike, anak hanya perlu duduk di sadel, kemudian mendorong sepeda dengan kaki dan menjaga keseimbangan tubuhnya.
Lantas apa saja manfaat balance bike untuk anak? Berikut ini rangkuman kegunaan balance bike untuk anak.
Kapan Usia yang Tepat untuk Mengajar Anak Balance Bike?
Balance bike dapat diperkenalkan kepada anak sejak mereka bisa berjalan dan berlari, yaitu sekitar usia 18 bulan. Usia ini dianggap ideal karena anak sudah memiliki kemampuan motorik kasar yang cukup untuk mengendalikan keseimbangan dan koordinasi tubuhnya saat mengendarai balance bike.
Bobot yang ringan pada balance bike menjadikannya mudah dikendarai oleh balita. Umumnya ukuran balance bike untuk anak usia 18 bulan sampai 4 tahun biasanya 12 inch atau 30 cm.
Namun ada juga beberapa produsen yang menawarkan ukuran lebih besar seperti 14 inch (35 cm) untuk anak yang lebih besar.
Meskipun diperkenalkan pada usia 18 bulan, balance bike masih dapat digunakan oleh anak hingga usia 4 tahun. Pada usia ini, anak umumnya sudah lebih terampil dalam mengendarai balance bike dan siap untuk beralih ke sepeda berpedal.
9 Manfaat Balance Bike untuk Anak
Berikut adalah beberapa manfaat balance bike untuk anak:
1. Melatih Keseimbangan dan Mempermudah Transisi ke Sepeda Berpedal
Sebelum beralih ke sepeda berpedal, balance bike menjadi pilihan tepat untuk membantu anak belajar bersepeda.Berbeda dengan sepeda roda tiga atau roda empat yang mengandalkan roda bantu, balance bike mendorong anak untuk melatih keseimbangan dan koordinasi tubuhnya dengan menggunakan kaki untuk bergerak maju.
Kemampuan ini terbukti lebih efektif dalam mempersiapkan anak untuk beralih ke sepeda roda dua dengan pedal. Berkat fungsi balance bike, anak akan terbiasa dengan keseimbangan dan koordinasi yang dibutuhkan untuk mengendarai sepeda dengan lancar.
2. Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar
Balance bike membantu anak mengembangkan kemampuan motorik kasar mereka, seperti menyeimbangkan, mendorong, dan berbelok. Kemampuan motorik kasar ini penting untuk aktivitas sehari-hari seperti bermain, berpakaian, dan makan.3. Meningkatkan Kesadaran Spasial
Saat mengendarai balance bike, anak harus belajar untuk menavigasi lingkungan mereka dan menghindari rintangan. Hal ini membantu mereka mengembangkan kesadaran spasial dan memahami konsep-konsep seperti atas, bawah, depan, dan belakang.4. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Mengendarai balance bike membutuhkan fokus dan konsentrasi. Anak harus fokus pada keseimbangan, koordinasi, dan lingkungan di sekitar mereka. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan fokus dan konsentrasi mereka dalam aktivitas lain.5. Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental Anak
Berlatih mengendarai balance bike tidak hanya bermanfaat untuk melatih keseimbangan dan motorik anak, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan fisik dan mental mereka.Aktivitas fisik yang menyenangkan ini dapat menjadi penyemangat bagi anak untuk berolahraga. Olahraga teratur membantu anak merasa lebih bahagia dan mengurangi stres. Hal ini tentunya baik untuk mencegah potensi anak mengalami depresi.
6. Melatih Kekuatan Otot
Saat mengendarai balance bike, tanpa disadari, semua otot tubuh si kecil bekerja sama untuk membantunya bergerak. Otot-otot kaki bekerja keras saat mendorong sepeda untuk maju.Di saat yang sama, otot tangan juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan mengendalikan arah sepeda dengan memegang stang.
Balance bike memberikan latihan yang menyeluruh bagi otot kaki, tangan, dan inti anak. Aktivitas ini membantu memperkuat otot dan meningkatkan koordinasi tubuh.
7. Lebih Aman dibanding Jenis Lainnya
Dibandingkan dengan sepeda roda empat yang menggunakan dua roda bantu atau sepeda roda tiga pada umumnya, balance bike diyakini lebih aman untuk anak.Hal ini dikarenakan pada sepeda dengan roda bantu atau roda tiga, anak berisiko lebih mudah terguling saat bersepeda di jalanan yang miring atau tidak rata.
Selain itu, saat menaiki sepeda roda tiga, anak cenderung berfokus pada kakinya yang mengayuh sepeda dan kurang fokus pada keseimbangannya.
Hal ini berbeda dengan balance bike. Saat mengendarainya, anak akan lebih fokus pada keseimbangan tubuhnya. Dengan demikian, ia akan lebih siap untuk merespon situasi ketika tubuhnya tidak seimbang.
8. Membangun Kedekatan dengan Orang Tua
Belajar naik sepeda bersama orang tua bisa menjadi pengalaman berharga yang tak terlupakan bagi anak. Momen pertama saat anak berhasil mengendarai sepedanya sering kali menjadi kenangan indah yang akan selalu diingat.Lebih dari sekadar belajar mengendarai sepeda, aktivitas ini juga menjadi kesempatan emas bagi orang tua untuk membangun kedekatan emosional dengan anak.
Saat menemani dan membimbing anak belajar sepeda, orang tua dapat berbagi momen kebersamaan, memberikan semangat, dan menawarkan dukungan. Hal ini dapat memperkuat hubungan antara orang tua dan anak, serta membangun rasa percaya diri pada anak.
9. Meningkatkan Kemampuan Mengambil Keputusan
Saat mengendarai balance bike, anak harus membuat keputusan tentang bagaimana mereka akan bergerak dan berbelok. Hal ini membantu mereka mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan mereka.Terkini Lainnya
Kapan Usia yang Tepat untuk Mengajar Anak Balance Bike?
9 Manfaat Balance Bike untuk Anak
1. Melatih Keseimbangan dan Mempermudah Transisi ke Sepeda Berpedal
2. Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar
3. Meningkatkan Kesadaran Spasial
4. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
5. Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental Anak
6. Melatih Kekuatan Otot
7. Lebih Aman dibanding Jenis Lainnya
8. Membangun Kedekatan dengan Orang Tua
9. Meningkatkan Kemampuan Mengambil Keputusan
Artikel Terkait
12 Tempat Wisata di Solo Ramah Anak dan Keluarga
Mengenal Sikap Altruisme, Manfaat, dan Contoh Sikapnya
Pentingnya Memahami Kasus KDRT dari Perspektif Korban
Constellations: Kolaborasi Memukau Teater Pandora & Museum MACAN
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Hoaks Jokowi dan Kapolri Mendatangi Rumah Gus Miftah
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi
Flash News
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
Imigrasi Kualanamu Perketat Awasi PMI Ilegal saat Libur Nataru
Prabowo Wajibkan Jajaran Pemerintahannya Gunakan e-Katalog
Ledakan Spa di Jaksel karena Gas Pemanas Air, 7 Orang Luka
Prabowo Klaim MBG Buat Perputaran Keuangan Desa Hingga Rp 8 M
Soal Kebakaran di Kemayoran, Warga: Tak Sempat Selamatkan Barang
Prabowo Minta Menteri & Kepala Daerah Perangi Kebocoran Anggaran
Polisi Cecar Ibu MAS 30 Pertanyaan tentang Kasus Lebak Bulus
Sidang Tuntutan Korupsi Jual-Beli Emas Antam Budi Said Ditunda
Menkes Bantah Ikut Cawe-cawe dalam Dualisme Kepemimpinan PMI
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Komnas HAM Telah Beri Rekomendasi Soal Kasus Penembakan Gamma
Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik demi Kurangi Emisi di DKJ
Ledakan Gedung Perkantoran di Bulungan, Karyawan Luka & Lemas
Pohon Tumbang di Monkey Forest, 2 WNA Dilaporkan Tewas