News - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo akan menggelar rapat terbatas (Ratas) dengan agenda khusus membahas persoalan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Rencana Ratas tersebut disampaikan Jokowi kepada Sri Mulyani saat dirinya menghadap ke Istana Kepresidenan, Rabu (15/5/2024).
"Ya, kan, tadi sudah dilaporkan ke Bapak Presiden. Sudah disampaikan, begitu ya," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani enggan menjelaskan apakah pihak Bea Cukai akan dihadirkan dalam Ratas tersebut atau cukup diwakilkan oleh dirinya.
"Tadi, sudah dijawab juga," kata dia.
Rencana Ratas membahas persoalan Bea Cukai sebelumnya sempat disampaikan oleh Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (14/5/2024). Dia menilai bahwa Ratas dapat menjadi solusi dalam proses pengentasan masalah yang saat ini sedang bergulir di internal Bea Cukai.
"Ya nanti akan kami Ratas-kan di rapat internal," kata Presiden Jokowi.
Secara terpisah, pihak Bea Cukai mengklaim telah melakukan perbaikan di internal kelembagaan mereka. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, mengungkap bahwa upaya reformasi kepabeanan secara komprehensif telah dilakukan selama tiga tahun terakhir.
Sebagai bukti, Askolani menyebut telah melakukan penguatan pengawasan yang menyasar pada pelabuhan laut, pesisir timur Sumatera, bandar udara, distribusi barang kena cukai dan penindakan rokok ilegal, serta daerah perbatasan dan kawasan ekonomi berfasilitas.
"Kami memperbaiki proses bisnis pelayanan supaya lebih simpel dan lebih mudah, serta didukung IT supaya lebih transparan," kata Askolani.
Askolani juga menjelaskan bahwa pihaknya secara serius melakukan perbaikan regulasi untuk mendukung penguatan proses bisnis dan IT serta penguatan sumber daya manusia (SDM) organisasi.
Menurutnya, upaya perbaikan di internal Bea Cukai juga dilakukan secara kolaboratif dengan menggandeng Kementerian Perhubungan, Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan Agung, TNI-BAIS, Polri BUMN, Pelindo, dan Angkasa Pura.
"Selain dari substansi, yang juga penting adalah penguatan SDM," kata dia.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Defisit Fiskal 2024 Terkendali, Sri Mulyani: APBN Ditutup Sehat
Hoaks Sri Mulyani Bagi Uang setelah Jadi Menteri Keuangan Lagi
Salah, Sri Mulyani Bongkar Korupsi Jokowi Terkait Dana LPEI
Prabowo Minta K/L Tak Ganggu Menkeu Bila Anggaran Tak Diakomodir
Populer
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Alasan LLDikti IV Jatuhkan Sanksi Berat ke Stikom Bandung
Anggota TNI yang Acungkan Pistol di Kemang Diperiksa Denpom
Uya Kuya Ditegur Korban Kebakaran Los Angeles saat Bikin Konten
Nelangsa Petani di Bantul: Tanam Tujuh Kali, Panen Satu Kali
Menjajal Ojek Online Zendo Milik Muhammadiyah di Yogyakarta
Efek Negatif Bila Libur Panjang Sekolah Selama Ramadan Disahkan
Alasan Pemprov DKJ Terbitkan Aturan Poligami: Cegah Nikah Siri
Flash News
TNI Lanjut Pembongkaran Pagar Laut Meski KKP Minta Penundaan
Israel Terus Bombardir Gaza, Tuduh Hamas Belum Serahkan Sandera
Menteri KKP: Pagar Laut Jangan Dibongkar Dulu, Itu Barang Bukti
Anggota TNI yang Acungkan Pistol di Kemang Diperiksa Denpom
Fakta-Fakta Pembunuhan Satpam di Bogor: Pelaku Positif Narkoba
Mobil Pensiunan TNI yang Meninggal di Marunda Telah Ditemukan
Polisi Masih Dalami Penyebab Kebakaran Glodok Plaza
Pemerintah Wacanakan Pemulangan Hambali dari Penjara Militer AS
Korban Investasi Bodong di Jakbar Rugi Rp10-20 Juta per Orang
Modus Kasus Investasi Bodong Berkedok Arisan Duos di Jakbar
TNI AL Mulai Bongkar Pagar Laut Tangerang Atas Perintah Prabowo
Nasib Blokir Tiktok di AS Berada di Tangan Donald Trump
Kontroversi Trotoar di Jalan Wolter Monginsidi Dibuat Parkir VIP
Kabinet Israel Akhirnya Setuju Genjatan Senjata di Gaza
ETLE Ditambah, Polda Metro Target Tangkap 120 Juta Pelanggar