News - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor ke Indonesia pada April 2024 mencapai 16,06 miliar dolar AS, atau turun 10,60 persen dibanding Maret 2024, dan naik 4,62 persen dibanding periode yang sama April tahun lalu.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa, BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan penurunan total nilai impor secara bulanan disebabkan karena penurunan pada beberapa komoditas.
Secara umum, nilai impor migas dan nonmigas sama-sama turun pada April 2024. Untuk impor migas tercatat 2,96 miliar dolar AS, atau turun 11,01 persen dibanding Maret 2024 dan naik 0,18 persen dibanding April 2023. Sedangkan impor nonmigas tercatat senilai 13,10 miliar dolar AS. Angka tersebut turun 10,51 persen dari Maret 2024.
Pudji juga menjelaskan bahwa catatan April 2024 dilaporkan penurunan nilai impor secara bulanan terjadi pada seluruh kelompok penggunaan.
Dengan data impor yang dilaporkan, BPS mencatat tiga komoditas utama impor pada April 2024, yakni mesin atau peralatan mekanik, mesin perlengkapan dan elektrik, serta besi baja.
"Nilai impor tiga komoditas itu share-nya 34,91 persen terhadap total impor nonmigas," ungkapnya.
Sementara itu, perkembangan impor Indonesia secara kumulatif hingga April 2024 tercatat sebesar 70,95 miliar dolar AS, atau meningkat 0,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Penurunan nilai ini terjadi pada impor nonmigas sedangkan impor migas naik," ujar Pudji.
Dalam kesempatan yang sama, Pudji mencatat neraca perdagangan Indonesia berhasil surplus selama 48 bulan beruntun atau sudah 4 tahun. Surplus pada April 2024 tercatat sebesar 3,56 miliar dolar AS.
"Meskipun demikian surplus April 2024 ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, surplus perdagangan pada April 2024 ini didorong oleh nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor. Tercatat, nilai ekspor Indonesia mencapai 19,62 miliar dolar AS, sedangkan impor hanya sebesar 16,06 miliar dolar AS.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Tren Deflasi Berakhir, Indonesia Inflasi 0,08% di Oktober 2024
Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Larang Menteri Pakai Mobil Impor
Rincian Formasi PPPK BPS 2024, Tahapan Seleksi, & Syarat Dokumen
Jokowi Khawatir Masifnya Barang Impor Cina ke Pasar Domestik
Populer
Korban Kecelakaan Tol Cipularang KM 92 Menjadi 30 Orang
DJP Ubah Jatuh Tempo Setor Pajak Penghasilan Setiap Tanggal 15
Layanan Lapor Mas Wapres Ala Gibran, Solusi atau Gimik Politik?
Salah, Narasi Andika Perkasa Mengkhianati PDIP
Bareskrim Sita Aset Miliaran Milik Bos Judol Slot Jaringan Cina
Cawe-Cawe Prabowo di Pilkada Jateng Mengerdilkan Wibawa Presiden
Rumah Tapera dan Kisah Para Pejuang Rumah Pertama
Kecelakaan Tol Cipularang: Penyebab hingga Jumlah Korban Terkini
Flash News
Nasib Sistem Zonasi Masih Terus Dikaji sebelum Tahun Ajaran Baru
Gus Ipul Sebut Banyak Warga Penerima Bansos Jadi Demotiviasi
KPK Sayangkan Hakim Kabulkan Gugatan Praperadilan Sahbirin Noor
Gus Ipul Akan Ikuti Mendagri soal Tunda Beri Bansos saat Pilkada
Pramono Tak Masalah Gagal Dapat Dukungan Warga Tanah Merah
Pramono Janji Relokasi Warga Tergusur Normalisasi Kali Ciliwung
Kejagung Sita Rp301,9 Miliar terkait Korupsi Duta Palma Group
Sahbirin Hadiri Apel Disebut Tak Berkaitan dengan Praperadilan
Komisi V Ingin Revisi UU LLAJ, Bahas Kecelakaan Tol Cipularang
Agus Andrianto Dapat Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan
Jebol Terali, 7 Tahanan & Napi Narkoba Kabur dari Rutan Salemba
Kementerian ESDM Terima 128 Laporan Tambang Ilegal di Indonesia
Hakim Batalkan Status Tersangka Gubernur Kalsel Sahbirin Noor
Kadin Gelar Rapimnas Akhir November untuk Bahas Jadwal Munas
Kecelakaan Tol Cipularang: Penyebab hingga Jumlah Korban Terkini