News - Tahun lalu, video Will Smith makan spagetiyang dibuat denganartificial intelligence (AI) generatif jadi populer di dunia maya. Namun, video tersebut sungguh mengerikan. Ia tampak seperti citra bergerak dari sebuah mimpi buruk yang bakal membuat siapa pun trauma jika terpapar olehnya terus menerus.

Tak cuma wajah "Will Smith" yang tampak berantakan, spageti yang dilahapnya pun tampak aneh dan kaku. Selain itu, cara makan "Will Smith" juga terlihat tak normal lantaran menggunakan tangan, alih-alih garpu. Dengan kata lain, video AI itu nggak banget, deh.

Tahun lalu pula, saya sempat mewawancarai sejumlah pekerja kreatif tentang AI. Saat itu, jagat maya tengah dihebohkan kemunculan beberapa chatbot AI generatif.Yang paling menyita perhatian tentu saja ChatGPT bikinan OpenAI. Pertanyaan besarnya adalah apakah AI bakal menggeser pekerjaan mereka. Dan kemudian, bagaimana mereka menyikapi hal tersebut.

Wanti-wanti soal ancaman AI terhadap pekerjaan manusia sebetulnya sudah digaungkan jauh sebelum ChatGPT dan lain-lain muncul. Dulu, pekerjaan-pekerjaan yang disebut bakal tergantikan oleh AI adalah pekerjaan-pekerjaan seperti administrator data. Namun, semenjak kemunculan AI generatif macam ChatGPT, perubahan pun terjadi. Pekerja kreatiflah yang disebut-sebut bakal tergantikan perannya oleh AI.

Meski demikian, semua pekerja kreatif yang saya wawancarai sama sekali tidak takut dengan keberadaan AI. Waktu itu, saya mewawancarai seorang copywriter, sound engineer, dan desainer grafis. Ketiganya justru mengaku terbantu karena tools berbasis AI yang mereka gunakan memang mempercepat penyelesaian pekerjaan. Ditambah lagi, para pekerja kreatif itu merasa sentuhan manusia belum bisa digantikan oleh kecerdasan buatan.

Namun, situasi kembali bergejolak sejak kemunculan AI generatif bernama Sora. Pasalnya, kemunculan Sora menunjukkan dua hal. Pertama, ia menjadi bukti pesatnya perkembangan AI. Kedua, untuk mata awam, hasil yang diberikan Sora nyaris tidak ada bedanya dengan produk "organik".

Seperti halnya ChatGPT, Sora pun dikembangkan oleh OpenAI. Model AI yang rencananya akan dirilis pada akhir 2024 ini mampu menghasilkan video berdurasi hingga satu menit dengan adegan yang detail, gerakan kamera yang kompleks, karakter yang kaya, dan emosi yang tampak lebih hidup. Untuk menghasilkan semua itu, pengguna cuma perlu menuliskan perintah (prompt) berupa teks—sama seperti ChatGPT.

Dari video-video yang diunggah OpenAI untuk memperkenalkan Sora, sudah terlihat betapa jauhnya perbedaan mesin mereka ketimbang pembuat video Will Smith makan spageti tadi. Resolusinya tinggi, sudut kameranya jauh lebih baik, detail-detailnya apik, bahkan manusia yang ditampilkan pun benar-benar terlihat meyakinkan.

Memang, video rekaan Sora pun tidaklah sempurna. Misalnya, gerakan-gerakan manusianya masih tampak lambat dan canggung. Namun, perlu dicatat bahwa Sora yang ada sekarang masihlah versi terburuk. Model ini bakal terus berkembang dan nantinya akan mencapai titik terbaiknya.

Satu fitur gila dari Sora adalah reimagining image atau reimajinasi gambar. Ketika kita mengunggah sebuah gambar ke Sora, ia akan bisa menciptakan video adegan dari gambar tersebut. Misal, kita mengunggah gambar ombak ke Sora, model AI satu ini bakal mengira-ngira apa yang terjadi pada ombak tersebut, lalu menambahkan adegan orang berselancar di sana.