News - Penegakan hukum di Amerika Serikat relatif lemah pada dekade 1920-an. Berbagai kasus kriminal yang terjadi di masa itu bahkan tak tercatat dalam narasi sejarah hukum hingga kini. Salah satu misteri yang paling kelam adalah peristiwa pembunuhan suku Indian di Osage, Oklahoma.

Wilayah Osage bukan teritorial yang dikembangkan sebagai proyek permukiman mewah atau pusat hiburan seperti New York dan Hollywood. Kekayaan Osage baru diketahui belakangan ketika warga setempat menemukan sumber daya alam berupa minyak bumi, kandungannya salah satu yang terbesar di AS.

Fenomena ini menjadi tema film baru berdurasi tiga setengah jam karya Martin Scorsese, Killers of the Flower Moon (2023). Berdasarkan buku nonfiksi karya David Grann dengan judul yang sama, film ini dibintangi Leonardo DiCaprio, Lily Gladstone, Robert De Niro, dan aktor kenamaan lainnya.

Alkisah, suku Indian menduduki wilayah Osage secara legal. Mereka berhak atas kekayaan mineral yang terkandung di dalamnya. Mereka pernah tinggal di sebagian besar wilayah Amerika Serikat bagian tengah.

Pada awal 1870-an, Pemerintah AS memaksa mereka meninggalkan Kansas dan pindah ke wilayah gersang berbatu yang hampir tidak berharga di timur laut Oklahoma.

Suku Osage membeli tanah mereka sendiri menggunakan hasil penjualan tanah sebelumnya di Kansas kepada pemukim kulit putih. Legalitas ini membuat mereka berdaulat penuh atas properti di Oklahoma.

Di tanah itu, kekeringan membuat pertanian hampir tidak mungkin dilakukan. Namun, pada 1894 mereka menemukan kandungan minyak melimpah. Sayangnya, mereka tidak bisa melakukan pengeboran minyak sendiri dan terpaksa menyewakannya kepada para penambang.

Para penambang membayar sewa guna mengekstraksi minyak, serta membayar royalti atas keuntungannya. Pada 1923, Osage memperoleh royalti sebesar 30 juta dolar AS.