News - Sekelompok dosen dan tenaga pendidikan kampus yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kampus (SPK) mengikuti aksi Demo Buruh Internasional di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024).
Anggota SPK, M Isnur, mengungkapkan pihaknya perlu ikut terjun ke jalan karena merasa hak dosen dan pekerja kampus lainnya tak terpenuhi dengan baik.
Dia mengilustrasikan dengan banyaknya gaji dosen yang masih di bawah upah minimum regional atau UMR. Bahkan Isnur membandingkan, gaji dosen yang masih lebih rendah dibandingkan pekerja manufaktur.
"Beban dosen yang sangat berat namun upahnya kecil, sangat jauh dibanding upah minimal provinsi di manufaktur, ternyata haknya lebih kecil dari standar yang ada," kata Isnur.
Dirinya menambahkan, keberadaan dosen dan pekerja kampus di ruangan ber-AC dengan baju rapi dan mendapat penghormatan dari mahasiswa tak menjamin kebebasan untuk berbicara dan berserikat.
Isnur mengisahkan, keberadaan SPK sebagai organisasi dosen dan pekerja kampus masih belum menuai ijin dari Pemerintah. Alasannya ada dosen dari kalangan aparatur sipil negara (ASN) tak boleh ikut berserikat karena hanya boleh ikut Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI).
Dia mengkritik kebijakan tersebut sama seperti dengan represivitas yang terjadi di era Orde Baru.
"Pemerintah menghambat pendirian serikat pekerja kampus dengan dalih, kalau Anda ASN, Anda harusnya di Korpri. Masih ada otoritarianisme Orde Baru yang masih tersisa hingga saat ini," kata dia.
Selain SPK terdapat puluhan serikat buruh lainnya yang ikut dalam demo buruh, seperti Sindikasi, KASBI hingga Partai Buruh.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Penambahan Usia Pensiun Beban Baru bagi Buruh Jelang Masa Lansia
Jumhur Hidayat Sebut Buruh Dukung Transisi Energi Berkeadilan
Apindo Buka Opsi PHK Karyawan Jika Upah Naik 6,5 Persen di 2025
Kenaikan UMP 6,5 Persen 2025 Tak Sesuai Harapan Buruh
Populer
Sebanyak 211 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Arab Saudi
Era Bakar Uang Meredup, Startup Unicorn Berjuang Agar Tak Lenyap
Tak Cuma bagi Lansia, Gelombang Panas juga Mematikan bagi Pemuda
Prompt Engineer, Profesi Menjanjikan di Era AI
Pengundian Lapak Teras Malioboro 2 di Beskalan Dinilai Curang
Materi Pendidikan Pancasila Kelas 5 Kurikulum Merdeka Semester 2
PT KAI Memberlakukan Gapeka 2025 per 1 Februari 2025
Menguji Klaim Bank Dunia soal Pungutan Pajak di Indonesia Buruk
Flash News
16 Orang Tewas akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Los Angeles
Polisi: Bentrok di Ambon Dipicu Balap Liar & Mabuk, Bukan SARA
PT KAI Memberlakukan Gapeka 2025 per 1 Februari 2025
Kluivert Beri Sinyal Jairo Riedewald Bakal Segera Gabung Timnas
Sebanyak 211 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Arab Saudi
Polresta Jogja Benarkan Anggotanya jadi Terlapor Penganiayaan
Pengundian Lapak Teras Malioboro 2 di Beskalan Dinilai Curang
Cak Imin Nilai Tak Perlu Libur Sekolah Sebulan saat Ramadan
Penggeledahan terkait Korupsi Taspen, KPK Sita Uang Rp300 Juta
Cak Imin Minta Evaluasi Guru yang Hukum Siswa Belum Bayar SPP
Raffi Ahmad Benarkan Mobil Pelat RI 36 Kendaraan Dinas Miliknya
KPK Nilai Wajar Penyidik Diperiksa soal Perintangan Penyidikan
Kemenlu RI Laporkan 4 WNI Terdampak Kebakaran di Los Angeles
Kubu Danny-Azhar Klaim Temukan Banyak Kecurangan Pilgub Sulsel
Mirip Kasus Harun Masiku, KPK Dalami Maria Lestari Lolos ke DPR