News - PT Timah (TINS) mencatatkan kinerja menurun sepanjang 2021–2023. Kondisi ini terproyeksi dari produksi, pendapatan, dan laba yang menurun dalam tiga tahun terakhir. Direktur Utama PT Timah, Ahmad Dani Virsal, mengatakan produksi bijih timah turun hingga 24.670 ton.
TINS membukukan rugi bersih sebesar Rp449,69 miliar pada 2023. Kinerja tersebut berbanding terbalik dengan capaian kinerja pada 2022 yang memiliki laba sebesar Rp1,04 triliun.
“Perusahaan mengalami kerugian di 2023 sebesar lebih kurang Rp450 miliar,” kata Ahmad Dani saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Kamis (4/4/2024).
Di sisi lain, kinerja buruk juga terlihat dari pembukuan pendapatan perusahaan yang juga turun tiga persen ke Rp8 triliun pada 2023 dari Rp12 triliun pada 2022.
“Pendapatan turun karena produksinya juga jauh menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun,” kata dia.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Darmadi Durianto, menyebut kinerja emiten BUMN pertambangan TINS pada 2023 merugi akibat skandal korupsi yang melibatkan mantan pejabat perusahaan dan Harvey Moeis.
“Semua kinerja keuangan memang hancur. Kelihatan sekilas kerugian Rp450 miliar, semua habis, ini kan dirampok habis perusahaan ini,” kata Darmadi dalam rapat tersebut.
Darmadi mencecar kredibilitas mantan Direktur Utama TINS, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, yang kini ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. Dia heran lantaran sosok tersebut bisa terpilih dalam jabatan tersebut selama dua kali.
Sebagai informasi, Mochtar Riza pertama kali ditetapkan sebagai Direktur Utama TINS dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar 7 April 2016. Kemudian, dia terpilih kembali dalam RUPS pada 6 April 2021.
Di sisi lain, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron, turut mengatakan korupsi senilai Rp271 triliun cukup fantastis. Dia juga mengeklaim pernah mengunjungi PT Timah, lalu bertemu warga sekitar.
Dia menemui fakta bahwa perusahaan tersebut tidak mengurus kawasan pertambangan dengan benar.
“Pantas kalau kemudian banyak pemain-pemain ilegal masuk ke situ dan kemudian memanfaatkan celah-celah di luar konteks kemampuan manajemen," kata Herman.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Kejagung Benarkan Bos Sriwijaya Hendry Lie Tersangka Kasus Timah
Kejagung Kembali Sita 3 Mobil Mewah Milik Harvey Moeis
Kejagung Periksa Pegawai KemenESDM terkait Kasus Korupsi Timah
Salah: Video Rumah Mewah yang Diklaim Milik Sandra Dewi
Populer
Kans 2 Jenderal Maju Pilgub Jateng & Rematch Jokowi vs Megawati
28 Tahun Kudatuli: Intervensi Penguasa yang Melahirkan Tragedi
Trump Kritik Sikap Kamala Harris ke Israel dalam Konflik Gaza
Membayangkan Sayur Asem dan Kerupuk Aci dari New York
Menilik Strategi Pj Gubernur Heru Budi Tangani Banjir di Jakarta
MA Tolak Kasasi KPK, Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan
Jokowi Mengaku Tidak Tahu Sosok Bandar Judi Online Inisial T
Hoaks, KLB Polio Disebabkan Vaksin Polio Tipe-2