News - Sektor kesehatan harus terus dibenahi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju. Harapan itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/4/2024).
Dia menilai tanpa kondisi kesehatan yang memadai, semua pencapaian lain akan menjadi kurang berarti. Kesehatan dinilai penting dalam upaya Indonesia menjadi negara maju.
Dalam acara tersebut, Jokowi juga membeberkan visi jangka panjang pemerintah untuk memanfaatkan puncak bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2030-an. Jokowi optimistis Tanah Air memiliki kesempatan besar untuk menjadi negara maju.
“Kita memiliki kesempatan, memiliki peluang untuk menjadi negara maju. Diprediksi dengan hitung-hitungan diprediksi dengan kalkulasi-kalkulasi, baik GDP, baik income per kapitanya dihitung, peluangnya besar,” ujar Jokowi.
Jokowi pun menyoroti stunting yang perlu diatasi secepatnya. Meskipun Indonesia berhasil menurunkan prevalensi dari 37,6 persen ke 21,5 persen dalam 10 tahun terakhir. Namun, kata Jokowi, angka tersebut masih jauh dari target pemerintah 14 persen.
“Saya hitung-hitung ternyata juga enggak mudah, tapi enggak tahu kalau dalam kesempatan setahun ini kita bisa capai 14 persen karena ini pekerjaan yang harus terintegrasi,” tutur Jokowi.
Jokowi juga memamerkan pemerintah sudah mengirimkan alat-alat kesehatan yang canggih, seperti alat MRI (magnetic resonance imaging) dan catheterization laboratory (cath lab) di sejumlah rumah sakit daerah.
Pemerintah juga mengirimkan sejumlah alat kesehatan seperti USG, EKG dan alat lab untuk membantu penanganan masalah kesehatan di tingkat puskesmas. Namun, alat tersebut jadi tidak optimal digunakan sebab jumlah dokter dan dokter spesialis yang ada di Indonesia masih kurang.
Dia menekankan, minimnya jumlah dokter dan spesialis, merupakan masalah besar sektor kesehatan di Indonesia. Rasio dokter masih 0,47 per 1.000 penduduk. Jumlah ini jauh di bawah rata-rata dunia yang mencapai 1,76 per 1.000 penduduk. Ditambah, terdapat sekitar 34 persen rumah sakit umum daerah yang belum memiliki dokter spesialis.
Dalam sesi wawancara cegat dengan awak media, Jokowi mengatakan solusi menggenjot produksi dokter dan spesialis ada dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 atau UU Omnibus Law Kesehatan yang diketok tahun lalu. Mantan Wali kota Solo itu mengklaim, beleid itu mempermudah proses pendidikan dokter.
Pendidikan kedokteran diperluas dengan proses skrining kualifikasi yang mumpuni. Ditambah, rencana induk bidang kesehatan (RIBK) ditargetkan rampung pada Agustus 2024. Jokowi mengatakan, rencana ini akan menjadi pedoman dari tingkat pusat hingga kabupaten kota dan swasta dalam masalah kesehatan.
“Institusi pendidikan kita baik itu universitas maupun rumah sakit yang ditunjuk itu betul-betul bisa menghasilkan sebanyak-banyaknya dokter dan dokter spesialis,” ungkap Jokowi.
Terkini Lainnya
Sektor Kesehatan Belum Berjalan Mulus
Sektor Kesehatan Belum Capai Target
Kemenkes Dinilai Gagal
Rencana Kemenkes
Artikel Terkait
Timnas U-23 Melaju ke Semifinal AFC, Jokowi: Sangat Bersejarah
Makan Siang Gratis Harus Segera Disusun agar Tak Jadi Omon-Omon
Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Eks Ketua MK hingga Menhan AS
Jokowi Siap Bawa Program Unggulan Prabowo-Gibran ke RAPBN 2025
Populer
Krisis Global: Upaya Indonesia di Tengah Tragedi Kerusakan Bumi
Kemendag: Shoptokopedia Jadi Pengganti TikTok Shop
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Dengarkan Keluhan Masyarakat
Kualitas Strategi STY, Kunci Timnas U-23 Atasi Taeguk Warriors
Nasdem Resmi Nyatakan Bergabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
UKT Capai Rp9 Juta, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Minta Keringanan
Duit Korupsi SYL Dinikmati Keluarga, Akankah Kena Jerat Hukum?
Prabowo-Gibran Beri Sinyal Tak Rangkul Semua Partai, Rugi Dong!
Flash News
Tak Lagi di DPR, Cak Imin Akan Fokus Menangkan Pilkada Serentak
PKB Prediksi Semua Partai Gabung Koalisi Prabowo Kecuali PDIP
Golkar Berencana Usung Ahmed Zaki di Pilgub Jakarta, RK di Jabar
Sidang Sengketa Pileg Mulai Senin, Arsul Boleh Adili Perkara PPP
Kurs Rupiah Terus Terjun, Hari Ini Ditutup Rp16.210 per Dolar AS
Kasus Sultan Terjerat Kabel, Kominfo Tak Bisa Tindak Operator
Ingin Kerja sama dengan Prabowo, PKB Disebut Kembali ke Habitat
Penonaktifan NIK Jakarta Buat Pendatang Baru di Kota Bekasi Naik
Perasaan STY Campur Aduk, Indonesia Menang tapi Korsel Kalah
Gelora: PKS Akan Ditinggalkan Pendukungnya Bila Gabung Prabowo
Ribuan Buruh Akan Gelar Aksi May Day 2024 di Istana Negara
Live Streaming Irak vs Vietnam 8 Besar AFC U23 2024 & Jam Tayang
Live Streaming Uzbekistan vs Arab Saudi: Siapa Lawan Timnas U23?
Prediksi Aston Villa vs Chelsea EPL 2024, Skor H2H, Live TV Apa?
Kisah Dokter Wisnu yang Hilang di Laut Lombok