News - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyanjung gagasan Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) PKS, Ahmad Mabruri.
“Ini keren, jadi ingin lihat para mantan presiden dan presiden eksisting duduk bareng,” kata Mabruri kepada reporter Tirto, Minggu (5/5/2024).
PKS percaya pembentukan Presidential Club akan membantu memecahkan persoalan negara. Mabruri menyebut, rembukan para elite bakal menghasilkan jalan keluar yang baik.
“Persoalan negara kalau dirembuk sama banyak orang. InsyaAllah hasilnya lebih baik,” ujar dia.
Mabruri juga memandang pembentukan Presidential Club tidak akan tumpng tindih dengan peran Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Pasalnya, keduanya punya periodik kerja yang berbeda.
“Wantimpres kan nanti yang daily. Yang monthly di Presidential Club,” sebut Mabruri.
Senada dengan Mabruri, Ketua DPP PKS, Al Muzzammil Yusuf, menilai Presidential Club tidak akan menggantikan peran Wantimpres. Sebab, menurutnya, Wantimpres memang wadah formal yang harus diisi oleh orang-orang pilihan presiden.
“Kalo wadah formal kan sudah ada Wantimpres. Anggotanya juga eksplisit disebutkan namanya atas pilihan Presiden,” kata dia kepada reporter Tirto, Minggu.
Yusuf menilai pembentukan Presidential Club memungkinkan sebagai wadah informal besutan presiden terpilih.
“Sebagai wadah informal mungkin saja. Sejenis pertemuan lobi, presiden terpilih sebagai kepala negara dan pemerintahan berhak untuk bertemu siapa saja dan meminta masukan siapa saja,” ungkap Yusuf.
Sementara itu, Wantimpres dibentuk karena memang menggantikan keberadaan DPA ( Dewan Pertimbangan Agung) yang eksis pada masa Orde Baru.
Alsannya, kata dia, keberadaan DPA dirasa kurang fleksibel untuk menjadi mitra penasehat Presiden. Maka dibentuklah Wantimpres yang berada di bawah kewenangan Presiden.
“[Wantimpres] Berbeda dengan lembaga DPA yang setara dengan lembaga kepresidenan. Yang dulu kita sebut lembaga tinggi negara,” jelas Yusuf.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Riuh Kongres Nasdem: Momen Anies & Jokowi Duduk di Satu Panggung
Mahfud Pesimistis Indonesia Emas, Zulhas: Jangan Memutus Harapan
Tidak Benar Hasil Pemilu 2024 Telah Diketahui Sejak 5 Januari
JK Soal Wacana Pembentukan Ulang DPA: Kan, Ada Wantimpres
Populer
Mobil Toyota Hilux Sering Seliweran di Arena Konflik, Kok Bisa?
80 Ribu Kendaraan Masih Tertahan di Kawasan Wisata Puncak
Sebut Munaslub Kadin Ilegal, Arsjad Rasjid Tempuh Jalur Hukum
Ngopi di Warkop Modjok Sambil Berinteraksi dengan Kucing
Sawangan Amburadul, Kok Bisa Depok Raih Kusala Transportasi?
Joan van Hoorn di antara Perang Suksesi dan Monopoli Kopi
Datangi Dewas KPK, Kaesang Klarifikasi Soal Jet Pribadi
Daftar 12 Nama Calon Anggota Kompolnas Hasil Seleksi Pansel
Flash News
Bali International Airshow 2024 Jadi Wadah Kerja Sama Aviasi
Bali International Airshow Tak Ganggu Jadwal Penerbangan Reguler
PKL Teras Malioboro 2 Minta DPRD Evaluasi Kinerja Pemkot Yogya
Pramono Berencana Lanjutkan Program Waterway Era Sutiyoso
Polisi akan Periksa Lagi Saksi dalam Kasus Bullying Binus School
Heru Budi Akui Tak Bisa Langsung Terapkan ERP, Ini Alasannya
Pansel Diminta Laksanakan Tes Wawacara Capim KPK Secara Terbuka
Heru Pastikan Bayar Sisa Commitment Fee Formula E Tanpa APBD
Polisi Buru Bos Perusahaan Animasi yang Diduga Menyiksa Karyawan
KPK Bisa Saja Panggil Jokowi soal Kaesang yang Pakai Jet Pribadi
Pelaku KDRT hingga Istrinya Meninggal Ditetapkan Jadi Tersangka
Kemendag Berupaya Tingkatkan Ekspor lewat Trade Expo Indonesia
Sutiyoso Harap Dharma-Kun Bisa Atasi Banjir & Macet Jakarta
KPK: Pemberi Tumpangan Jet Pribadi Kaesang ke AS Berinisial Y
Badan Gizi Optimistis Target Penerima MBG Tercapai di 2027