News - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara mengenai rencana presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Dewan Pertimbangan Agung (DPA) di pemerintahannya nanti.
JK berpandangan bahwa saat ini sudah ada Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang dibentuk. Oleh karenanya, tidak perlu ada pembentukan lagi seperti rencana Prabowo itu.
"Kan, ada Wantimpres pengganti Dewan Pertimbangan Agung. Masa ada dua," ucap JK usai bersaksi di sidang terdakwa Karen Agustiawan, Kamis (16/5/2024).
Diberitakan sebelumnya bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto ingin membentuk presidential club di pemerintahannya mendatang. Dia juga berencana menjadikan Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari lembaga ini.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi menegaskan bahwa dirinya masih presiden saat ini. Dia pun mengaku bingung ditanya soal hal tersebut.
"Ini saya itu masih jadi presiden sampai enam bulan lagi loh. Masih presiden sekarang ini," tegas Jokowi saat meninjau RSUD Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).
Rencana presidential club dari Prabowo itu lantas disambut Ketua MPR, Bambang Soesatyo, dengan melontarkan wacana pembentukan DPA. Menurut politisi yang akrab disapa Bamsoet itu, DPA dapat dibentuk kembali dalam rangka mengakomodasi rencana presidential club yang digagas Prabowo.
DPA pun, kata Bamsoet, bisa dipakai sebagai alat formalisasi hubungan para presiden.
“Malah kalau bisa mau diformalkan. Kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden. Kalau mau diformalkan, kalau Pak Prabowonya setuju,” kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Jumlah DPA Tak Dibatasi, PKB: Tidak Berarti Presiden Ugal-ugalan
PDIP Pesimistis Prabowo Usul Revisi UU Wantimpres
Jokowi Tanggapi Isu Dirinya Jadi Anggota DPA Selepas Pensiun
Pasal-Pasal Kontroversial di RUU Wantimpres yang Diusulkan DPR
Populer
Kreativitas Pak Jarwo Mengubah Kain Perca Jadi Aksesori Mahal
Pelaku Kekerasan Karyawan di Brandoville Studios WNA Hongkong
KPK: Laporan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang Tetap Diproses
Bansos Tak Cukup Atasi Masalah Penurunan Jumlah Kelas Menengah
Jejak Sawit Dalam Hidup, Dari Dapur Hingga Kamar Mandi
OJK Jatuhkan Sanksi ke Asuransi Jiwasraya & Berdikari Insurance
Panca Darmansyah Divonis Mati atas Pembunuhan 4 Anak Kandungnya
Suswono Tawarkan Solusi Masalah Kampung Narkoba dan Krisis Air
Flash News
Bali International Airshow 2024 Jadi Wadah Kerja Sama Aviasi
Bali International Airshow Tak Ganggu Jadwal Penerbangan Reguler
PKL Teras Malioboro 2 Minta DPRD Evaluasi Kinerja Pemkot Yogya
Pramono Berencana Lanjutkan Program Waterway Era Sutiyoso
Polisi akan Periksa Lagi Saksi dalam Kasus Bullying Binus School
KPK: Laporan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang Tetap Diproses
Heru Budi Akui Tak Bisa Langsung Terapkan ERP, Ini Alasannya
DPR RI Setujui Naturalisasi Mees Hilgers & Eliano Reijnders
Pansel Diminta Laksanakan Tes Wawacara Capim KPK Secara Terbuka
Heru Pastikan Bayar Sisa Commitment Fee Formula E Tanpa APBD
Polisi Buru Bos Perusahaan Animasi yang Diduga Menyiksa Karyawan
KPK Bisa Saja Panggil Jokowi soal Kaesang yang Pakai Jet Pribadi
Pelaku KDRT hingga Istrinya Meninggal Ditetapkan Jadi Tersangka
Kemendag Berupaya Tingkatkan Ekspor lewat Trade Expo Indonesia
Sutiyoso Harap Dharma-Kun Bisa Atasi Banjir & Macet Jakarta