News - September 1822, di tanggal yang tak diketahui, sebuah kapal bertolak dari Skotlandia. Empat bulan berselang, pada Januari 1823, sebuah kapal bertolak lagi dari tempat yang sama. Kedua kapal tersebut, The Honduras Packet dan The Kennersley Castle, mengangkut kurang lebih 250 orang yang yakin seyakin-yakinnya bahwa mereka akan menemukan surga di ujung perjalanan.

Tujuan akhir The Honduras Packet dan The Kennersley Castle adalah sebuah pesisir di wilayah yang saat ini jadi bagian dari Honduras dan Nikaragua. James Hastie, salah satu penumpang kapal, berkata bahwa pantai itu "terlihat sangat cantik dari lautan". Persis, kurang lebih, seperti yang dia lihat ilustrasinya di brosur dan yang dia baca deskripsinya di pelbagai surat kabar.

Poyais, itulah nama tempat yang jadi tujuan Hastie dan ratusan orang Skotlandia lainnya. Dalam benak mereka, Poyais adalah surga. Lahannya begitu subur, airnya begitu jernih, buah-buahan tropis tumbuh subur di pohon-pohonnya, hutannya penuh hewan buruan, dan bongkahan emas menanti mereka di tepian sungai.

Tak cuma itu, Poyais juga telah dibangun dengan arsitektur gaya Eropa lengkap dengan gedung opera, gedung parlemen, katedral, dan lain-lain. Orang-orang Skotlandia itu pun telah dibekali uang Poyais yang siap dibelanjakan setiba mereka di sana.

Selama kurang lebih dua bulan, mimpi akan kehidupan yang indah, di tanah tropis yang cerah dan hangat, bersemayam nyaman di benak Hastie dan rekan-rekan seperjalanannya.

Namun, saat mereka mendarat, Poyais sesungguhnya tak pernah ada. Negara ini adalah rekaan fiktif seorang penipu kelas kakap bernama Gregor MacGregor.