News - Proses memasak menggunakan kompor merupakan salah satu contoh energi kalor. Begitu juga sinar matahari yang mengeringkan pakaian.

Selain itu, ada banyak contoh perubahan energi kalor yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika memasak air, misalnya, kalor yang bersumber dari api akan mengubah suhu air dingin di atasnya.

Pada dasarnya, sumber energi kalor pun cukup beragam. Energi kalor dapat dihasilkan dari energi kinetik, listrik, kimia, bahkan nuklir.

Namun, sebelum membahas lebih jauh, kita mesti memahami lebih dulu apa yang dimaksud dengan energi kalor.

Pengertian Kalor dalam Fisika

Dalam Modul PPG Pembelajaran Gaya dan Energi tulisan Nana Djumhana dijelaskan, energi kalor adalah bentuk energi yang terkait dengan perpindahan panas antara suatu sistem dengan lingkungannya. Energi kalor dapat berpindah dari objek dengan suhu tinggi ke objek dengan suhu rendah.

Dalam konteks yang lebih spesifik, kalor juga bisa diartikan sebagai jumlah energi termal yang diserap atau dilepaskan oleh suatu benda. Jumlah ini dapat diukur dalam satuan kalori atau joule, tergantung pada sistem pengukuran yang digunakan.

Ketika suatu benda menyerap kalor, hal ini dapat mengakibatkan peningkatan suhu atau perubahan bentuk benda tersebut. Sebaliknya, jika benda melepaskan kalor dapat menyebabkan penurunan suhu atau perubahan fase benda.

Kalor tidak sama dengan panas. Perbedaan kalor dan panas salah satunya dapat dilihat dari definisinya.

Energi panas merujuk pada energi yang dimiliki oleh sebuah benda yang suhunya tertentu sedangkan kalor adalah proses transfer energi panas melalui perbedaan suhu.