News - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,10 persen di level Rp16.220 berdasarkan catatan dari data Bloomberg, Selasa (23/4/2024) hari ini. Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjandra, mengatakan penguatan kurs disebabkan karena meredanya eskalasi konflik geopolitik Israel dengan Iran.
"Penguatan kemungkinan karena meredanya konflik Israel Iran. Tidak ada provokasi atau ancaman untuk menyerang balik," ucap Ariston saat dihubungi Tirto, Selasa (23/4/2024).
Lebih lanjut, sentimen kurs saat ini terlihat lebih positif pagi ini untuk aset berisiko. Sebagian besar nilai tukar emerging market menguat terhadap dolar AS, demikian pula indeks saham Asia.
"Dengan tidak adanya insiden baru atau komentar yang memanasi konflik di Timur Tengah, kekhawatiran pasar juga mereda dan mendorong pelaku pasar masuk lagi ke aset berisiko," kata dia.
Di luar itu, sentimen lain terhadap kurs rupiah hari ini adalah dengan perkembangan neraca perdagangan Indonesia bulan Maret yang surplus. Hal itu memberikan sentimen positif untuk rupiah.
Diketahui, neraca perdagangan Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) surplus menjadi 4,47 miliar dolar AS pada Maret 2024.
Dalam keterangan terpisah, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan bahwa pelemahan rupiah saat ini sudah cenderung semakin terbatas. Cadangan devisa yang terbilang relatif tinggi juga menjadi modal yang cukup kuat bagi Bank Indonesia (BI).
"Pelemahan rupiah saat ini memang benar dikarenakan faktor eksternal yakni naiknya risiko ‘higher-for-longer’ sehingga memicu terjadinya sentimen risk-off," kata Josua.
Namun demikian, dia menuturkan terdapat faktor internal di mana permintaan valuta asing cenderung naik secara musiman setiap kuartal kedua untuk melakukan pembayaran pokok utang, deviden, dan kupon ke non-resident.
"Tentu instrumen moneter intervensi pada pasar valuta asing merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam upaya stabilisasi nilai tukar rupiah," ucap dia.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Apakah Google Error & Berapa Kurs 1 Dolar AS ke Rupiah Hari Ini?
Penjelasan BI soal Nilai Tukar Dolar AS Jadi Rp8.170 di Google
LPS Nilai Kebijakan DHE SDA 100 Persen Perkuat Rupiah
Hoaks Wacana Uang Pecahan Rp100 Ribu Bergambar Jokowi
Populer
Polda Sumut Benarkan AKBP DK Dipecat karena Kelainan Seksual
TNI AL & Tim SAR Selamatkan Kapal Tenggelam di Perairan Bintan
Pelatihan Vokasi PHR Bantu Tri Susanto Terjun Ke Dunia Kerja
Telkom & IBM Kokohkan Kemitraan untuk Perkuat AI di Indonesia
Wamentan: Penunjukan Dirut Bulog atas Kebutuhan Organisasi
Potret Gedung Kementerian di Tengah Pemangkasan Anggaran
Munas PBNU: Kepemilikan Laut Haram, Jual Beli Karbon Dibolehkan
Prabowo Sebut Ada Raja Kecil Mau Melawan Efisiensi Anggaran
Flash News
Eks Dirut Dana Pensiun Bukit Asam Divonis 9 Tahun Penjara
Kejagung Sita Barang usai Geledah Kantor Ditjen Migas ESDM
Jawaban TVRI & RRI soal Isu PHK Pegawai Imbas Efisiensi Anggaran
Prabowo Akui Beri Perintah Penegak Hukum Tindak Tegas Koruptor
Prabowo Mengaku Grogi Beri Taklimat di Hadapan Muslimat NU
Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya, Harta Isa Rachmatarwata Rp38,9 M
Zarof Ricar Terima Uang Rp6 M untuk Tangani Kasasi Ronald Tannur
Oditur Militer Ungkap Kronologi Kasus Penembakan Bos Rental
Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya Sama Pak Jokowi, Lucu Juga
PKB Dukung Pembangunan IKN Ditunda Imbas Efisiensi Anggaran
Prabowo Sebut Ada Raja Kecil Mau Melawan Efisiensi Anggaran
18 Pasien Gunakan Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Tanah Abang
KY Minta Pemerintah Sediakan Pengacara di Tingkat Kasasi & PK
1 dari 5 Tembakan Anggota TNI AL Mengenai Dada Bos Rental Mobil
Zarof Ricar Didakwa Korupsi Terima Uang Rp915 M & 51 Kg Emas