News - Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea, menduga dua hakim konstitusi, Enny Nurbaningsih dan Saldi Isra selalu merugikan 02 dalam persidangan. Hal tersebut pun terlihat dari Enny dan Saldi Isra yang memberikan dissenting opinion atau pendapat berbeda dalam putusan sengketa pemilihan presiden 2024.

"Jadi, sekali lagi dua dari yang dissenting itu saya curiga dari awal, curiga dari awal, sangat-sangat serius saya. Asal dia bertanya selalu yang mengarah merugikan 02," tutur Hotman Paris di Gedung Mahkamah Konstitusi, Senin (22/4/2024).

Hotman juga menyindir Saldi Isra terkait penggunaan sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) milik KPU. Dalam putusan Hotman menuturkan, Saldi tidak menyinggung terkait penggunaan Sirekap dalam dissenting opinion.

Padahal, dalam sidang sebelumnya, Saldi Isra keras menegur Hotman dalam ruang sidang. Hotman menilai Sirekap tak penting dibahas di sidang sengketa Pilpres 2024. Namun, Saldi menyebut Hotman keliru menganggap diskusi soal Sirekap tak penting.

Hotman memandang diskusi soal Sirekap tak penting karena KPU tetap menggunakan perhitungan manual untuk perolehan hasil Pemilu 2024.

"Yang paling aneh lagi, makanya saya dari kemarin itu saya sorot terus kepada Saldi Isra. Sirekap dulu saya dibentak sama dia gara-gara saya ngotot soal Sirekap, karena Sirekap itu, kan, sudah tidak dipakai, yang dipakai adalah perhitungan manual," kata Hotman.

Nyatanya, Saldi tak menyinggung sama sekali dalam pendapat berbedanya. Dia menyimpulkan Saldi Isra setuju dengan pendapatnya.

"Ternyata dia tidak dissenting setuju dia sama pendapat gua itu, ya. Padahal, kemarin gua [saya] dibentak hampir diusir Saya dari sidang, ya," ucap Hotman.