News - “Saya biasanya berjalan-jalan dengan anjing saya sekitar 45 menit dan ketika kami berjalan, saya biasanya memanggil nama mereka dan mengelusnya,” tulis Vannesa mendeskripsikan dirinya di PetBacker, sebuah situs hewan peliharaan multi-nasional.

Bagi Vanessa, mengajak jalan-jalan anjing mungkin sesuatu yang menyenangkan dan mengasyikkan. Ini karena kegemarannya membuat ia belakangan mendapatkan penghasilan tambahan, melalui profesi yang kerap dikenal sebagai dog walker atau penuntun anjing.

Secara lebih luas, profesi ini masuk dalam kategori pengasuh hewan peliharaan (pet sitter). Seperti namanya, tugas utama pekerjaan ini adalah mengasuh hewan peliharaan milik orang lain. Pet sitter bertanggung jawab memberi makan dan minum, memandikan, mengajak bermain, serta berjalan-jalan. Pengasuhan tersebut bisa dilakukan di rumah pemilik atau klinik khusus.

Industri pet sitter merupakan salah satu sektor yang bukannya tumbang, malah makin bersinar akibat pandemi Covid-19. Perkembangan positif tersebut tidak terlepas dari kebijakan karantina pemerintah yang mengakibatkan banyak orang memutuskan untuk memelihara hewan, terutama anjing dan kucing.

Hasil survei berjudul “Pet Care 2023” oleh TGM Research menyebut bahwa 7 dari 10 rumah tangga di Indonesia setidaknya memiliki satu hewan peliharaan. Mayoritas (75 persen) memelihara kucing, disusul oleh ikan (32 persen) dan anjing (14 persen).

Survei tersebut juga menyebutkan bahwa para pemilik kini tidak hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan dasar hewan peliharaannya. Akan tetapi, mereka ingin menyediakan yang terbaik, termasuk di dalamnya layanan pengasuhan. Permintaan ini tinggi terutama di kategori usia responden 25-44 tahun.

Grafik Layanan Hewan Peliharaan

Grafik Layanan Hewan Peliharaan. FOTO/tgmresearch.com/

Permintaan Terus Meningkat

Industri pengasuhan hewan peliharaan diprediksi akan terus mencatatkan pertumbuhan positif. Permintaan naik didorong oleh kembali normalnya aktivitas masyarakat pascapandemi.

Para pemilik hewan peliharaan mulai disibukkan oleh pekerjaan yang memaksa mereka sering berpergian. Alhasil, kebutuhan atas pengasuh meningkat secara signifikan.

Lembaga riset global yang berpusat di Dubai, Fact.MR, memproyeksi bahwa industri jasa pengasuhan hewan peliharaan bernilai 1,6 miliar dolar AS pada tahun 2022. Industri ini bahkan akan tumbuh lebih dari dua kali lipat, menjadi 3,6 miliar dolar AS pada akhir 2032.

Hasil analisa menyebut bahwa masyrakat di seluruh dunia banyak yang mengadopsi hewan peliharaan. Hal ini seiring meningkatnya tren tidak menikah dan tidak ingin memiliki anak. Belum lagi, peningkatan daya beli generasi muda juga menopang pertumbuhan sektor jasa ini.

Salah satu negara dengan industri pengasuhan hewan peliharaan yang cukup matang adalah Amerika Serikat (AS). Permintaan paling banyak umumnya untuk jasa penuntun angjing (dog walker). Setidaknya ada lebih dari 16,224 penuntun anjing yang saat ini bekerja. Mereka menghabiskan harinya berjalan-jalan dengan anjing.

Sebagai seorang dog walker, penghasilan yang didapat akan sangat bergantung pada beberapa faktor. Mulai dari tingkat keahlian, lokasi, dan pengalaman bertahun-tahun.