News - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, agar tidak membawa orang 'toxic' masuk ke kabinetnya. Sebab, kata Luhut, hal itu justru akan merugikan pemerintahannya sendiri.

Belajar dari pengalamannya 10 tahun berada di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), Luhut mengaku kerap menjumpai banyak permasalahan. Salah satunya adalah banyak regulasi-regulasi pemerintah yang justru bertentangan dengan kepentingan nasional akibat mengakomodir orang toxic.

“Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahanmu,” tegas Luhut dalam acara 'Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth, di Jakarta beberapa waktu lalu seperti dikutip Antara.

Luhut menceritakan, selama membantu Jokowi banyak memperbaiki permasalahan. Salah satu upaya yang dilakukan mengatasi permasalahan regulasi adalah melalui digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi aturan. Oleh karena itu, Luhut mendorong digitalisasi sistem pemerintahan Indonesia yang terintegrasi.

“Saya bilang ke presiden, ‘Pak, kalau Bapak tidak berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ini [digitalisasi sistem pemerintah yang terintegrasi], kita tidak akan maju. Jadi, kita harus mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini,” kata dia.

Berangkat dari pengalaman tersebut, Luhut berpesan kepada Prabowo untuk lebih selektif dalam memilih orang untuk menjadi bagian dari kabinet.

Jika melihat secara normatif, maka pernyataan Luhut memang tidak ada yang aneh. Namun, jika diterka secara empiris, memang akan menjadi menarik. Karena orang menduga apakah pernyataan atau pesan tersebut ditujukan kepada pihak-pihak yang bertarung di pilpres kemudian akan diajak masuk bergabung ke dalam koalisi Prabowo atau ada maksud lain.

Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, menjelaskan bahwa orang toxic yang dimaksud atasannya adalah pihak-pihak yang akan menghambat kemajuan kabinet. Maka, wajar jika permintaan itu disampaikan karena orang-orang seperti itu tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan.

Jodi menilai, pesan Luhut agar selalu mementingkan persatuan bangsa. Ini dilakukan agar program-program pemerintahan bisa sukses terlaksana.

“Hal ini mencerminkan pentingnya kesatuan fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan demi kepentingan bersama,” jelas Jodi dalam keterangannya.

Pernyataan Luhut pun diamini oleh Jokowi. Kepala Negara menilai permintaan Luhut agar pemerintahan selanjutnya tidak diisi oleh orang toxic atau bermasalah sudah benar. Kendati, Jokowi sendiri tidak mengarah siapa yang dimaksud toxic tersebut.

“Udah benar dong. Benar, benar,” ujar Jokowi usai menghadiri peresmian Indonesia Digital Testing House, di Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2024).