News - Jumlah massa atau pun pelanggan merupakan kunci sukses dari sebuah bisnis hiburan. Sebagai contoh, pasti kalian familiar dengan fenomena stasiun televisi yang mengundang sejumlah mahasiswa dari beberapa kampus untuk meramaikan studio televisi tersebut.

Para mahasiswa ini memiliki tugas esensial. Mereka harus menciptakan interaksi dengan para artis agar terlihat interaksi dua arah yang natural saat acara berlangsung. Di samping itu, para mahasiswa juga ditugaskan menunjukkan kepadatan dalam studio. Kedua hal ini bertujuan untuk menarik perhatian penonton layar kaca agar mau menonton acara tersebut.

Saat tingkat penonton layar kaca meningkat, tentu akan menaikkan rating program. Alhasil, studio televisi dapat lebih mudah mendatangkan sponsor dan iklan dengan nominal fantastis.

Melihat kebutuhan para stasiun televisi yang begitu besar, penonton bayaran menjadi sebuah peluang bisnis yang bisa menghasilkan cuan besar. Kalian bisa coba ketik “penonton bayaran TV” di mesin pencarian, dan muncul salah satu perusahaan yang bergerak di sektor penonton bayaran.

Bahkan, perusahaan tersebut tidak hanya menyediakan penonton untuk acara TV, tetapi juga dapat mengakomodir kebutuhan perusahaan lain yang membutuhkan keramaian.

Semakin banyak yang menonton di studio, tentunya semakin membuat para penonton di rumah penasaran bukan? Inilah yang disebut social proof. Di mana manusia selalu melihat manusia lain sebelum mengambil keputusan.

Belum lagi perbincangan di antara masyarakat juga mendorong pemasaran acara televisi tersebut ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga semakin membuat efek traffic yang berlapis. Itulah bagaimana cara bekerja industri hiburan dan juga media massa. Ini sangat penting dalam mengelola sebuah bisnis.