News - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan lembaganya mulai mempelajari usulan Presiden Joko Widodo kepada Perum Bulog untuk mengakuisisi perusahaan beras dari Kamboja.
Langkah ini juga didorong untuk mengamankan stok cadangan beras pemerintah (CBP).
"Kalau idenya memang demikian kita akan pelajari supaya kita juga punya cadangan pangan, misalnya cadangan pangan di luar negeri itu juga ide yang bagus," ucap Arief usai Diskusi Ketahanan Pangan dan Launching Rice Milling Plant AB2TI di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024).
Arief menjelaskan, CBP di luar negeri diupayakan untuk menahan stok tetap aman, sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk kebutuhan di dalam negeri maka bisa langsung mengirimnya dari CBP terkait.
"Jadi pada saat kita punya cadangan pangan di luar negeri, seandainya kita tidak memerlukan pun kita bisa jual. Di luar negeri itu juga baik sebenarnya, tapi saya harus pelajari seperti apa," ujarnya.
Dengan mengakuisisi perusahaan beras di luar negeri untuk CBP, dia juga menuturkan bahwa Indonesia tidak mesti mengandalkan produksi di dalam negeri. Namun, produksi di domestik tetap diprioritaskan.
"Karena sekarang ini kan cross border, jadi enggak mesti kita produksi di tempat kita juga gitu ya, tetapi kalau memang ada keterbatasan lahan, keterbatasan produksi, kita juga kenapa enggak kita expand di sana, tapi memang nomor satu yang kita dorong adalah produksi dalam negeri," ujar Arief.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa ide presiden untuk membuat stok CBP di luar negeri sudah dipikirkan efek jangka panjang. Hal ini karena percepatan pertumbuhan penduduk harus seiring dengan kebutuhan pangan.
Adapun, stok CBP saat ini berdasarkan keterangan Arief yakni 1,7 juta ton. Nantinya, stok tersebut disalurkan ke masyarakat, termasuk memaksimalkan program bantuan pangan, bantuan bencana alam, hingga Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Di sisi lain, Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, melaporkan kuota impor beras sepanjang 2024 dalam sistem nasional neraca komoditas atau SinasNK sebanyak 4,04 juta ton yang terdiri dari beras umum dan khusus.
Kuota impor tersebut ditetapkan berdasarkan persetujuan impor (PI) melalui Kementerian Perdagangan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas).
"Penetapan berdasarkan SinasNK keputusan Rakortas sebesar 4.045.761 ton, di mana terdiri dari 3,6 juta ton beras umum dan 400 ribu ton beras khusus. Beras khusus ini biasanya untuk industri," ucap Edhy dalam keterangan yang diperoleh, dikutip Jumat (7/6/2024).
Edhy juga menjelaskan, saat ini realisasi impor tersebut mencapai 1,7 juta ton. Dalam hal ini, dia meminta kepada Perum Bulog untuk mengeksekusi realisasi impor yang telah ditetapkan.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Bulog Catat Impor Beras hingga Oktober 2024 Capai 2,9 Juta Ton
1 Juta Beras Impor dari India Segera Masuk ke Indonesia
BPS Perkirakan Produksi Beras Nasional 2024 Turun 2,43%
Alarm Bahaya Perubahan Iklim untuk Produk Pertanian Indonesia
Populer
Korban Kecelakaan Tol Cipularang KM 92 Menjadi 30 Orang
DJP Ubah Jatuh Tempo Setor Pajak Penghasilan Setiap Tanggal 15
Layanan Lapor Mas Wapres Ala Gibran, Solusi atau Gimik Politik?
Salah, Narasi Andika Perkasa Mengkhianati PDIP
Bareskrim Sita Aset Miliaran Milik Bos Judol Slot Jaringan Cina
Cawe-Cawe Prabowo di Pilkada Jateng Mengerdilkan Wibawa Presiden
Rumah Tapera dan Kisah Para Pejuang Rumah Pertama
Kecelakaan Tol Cipularang: Penyebab hingga Jumlah Korban Terkini
Flash News
Nasib Sistem Zonasi Masih Terus Dikaji sebelum Tahun Ajaran Baru
Gus Ipul Sebut Banyak Warga Penerima Bansos Jadi Demotiviasi
KPK Sayangkan Hakim Kabulkan Gugatan Praperadilan Sahbirin Noor
Gus Ipul Akan Ikuti Mendagri soal Tunda Beri Bansos saat Pilkada
Pramono Tak Masalah Gagal Dapat Dukungan Warga Tanah Merah
Pramono Janji Relokasi Warga Tergusur Normalisasi Kali Ciliwung
Kejagung Sita Rp301,9 Miliar terkait Korupsi Duta Palma Group
Sahbirin Hadiri Apel Disebut Tak Berkaitan dengan Praperadilan
Komisi V Ingin Revisi UU LLAJ, Bahas Kecelakaan Tol Cipularang
Agus Andrianto Dapat Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan
Jebol Terali, 7 Tahanan & Napi Narkoba Kabur dari Rutan Salemba
Kementerian ESDM Terima 128 Laporan Tambang Ilegal di Indonesia
Hakim Batalkan Status Tersangka Gubernur Kalsel Sahbirin Noor
Kadin Gelar Rapimnas Akhir November untuk Bahas Jadwal Munas
Kecelakaan Tol Cipularang: Penyebab hingga Jumlah Korban Terkini