News - Sosialisasi pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo-Kulon Progo Seksi II di Maguwoharjo, Depok, Sleman, terus menuai kekecewaan warga. Warga Maguwoharjo, yang terdampak langsung maupun tidak langsung oleh proyek tol, menilai forum tersebut hanya sebagai formalitas belaka tanpa kejelasan yang diharapkan, salah satunya mengenai dampak lingkungan dan kompensasi.
Keresahan warga sudah muncul sejak awal proyek, terutama dari warga Padukuhan Ringinsari. Mereka merasa tidak dilibatkan secara maksimal dalam sosialisasi proyek tol yang akan memotong wilayah mereka. Bahkan, sejumlah warga di Dukuh Ringinsari hingga kini masih belum mendapat penjelasan mendetail mengenai rencana konstruksi tersebut.
Dimas Wijanarko, salah satu warga Ringinsari, menjelaskan bahwa selama ini informasi terkait pembongkaran bangunan warga yang terdampak proyek tol tidak pernah disosialisasikan secara terbuka.
“Yang diharapkan warga itu semuanya clear, baik yang terdampak langsung maupun tidak langsung. Legalitas hukumnya, antisipasi AMDAL-nya, kompensasinya—semuanya harus jelas. Pada prinsipnya warga mendukung, tapi semuanya ngambang, tidak ada kejelasan soal AMDAL, detail pekerjaan, dan sebagainya,” tegas Dimas.
Keresahan warga semakin memuncak ketika informasi simpang siur muncul terkait pembongkaran bangunan yang terkena proyek tol, yang disebut harus dilakukan maksimal dalam dua minggu pada akhir Agustus. Informasi ini disampaikan tanpa adanya sosialisasi resmi dari pihak pemrakarsa proyek. Indikasi cacat prosedur ini menjadi salah satu tuntutan warga untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Warga Terdampak Tol Solo-Jogja Desak Konsultasi Publik Ulang
Menagih Janji Sosialisasi Tol Solo-Jogja agar Tak Cacat Prosedur
95 PSN Selesai Dibangun Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Bagaimana Nasib PSN Era Jokowi di Tangan Prabowo Nanti?
Populer
Mahasiswi Untar Diduga Bunuh Diri Loncat dari Gedung Kampus
Kapolres Boyolali Meninggal Dunia usai Alami Kecelakaan
Srimul: 11 Juta Lapangan Kerja Tercipta di Tengah Isu Banyak PHK
Dharma Akui Jadi Bos BSSN Berkat Pramono & Dukung Jadi Presiden
Pramono Sebut Jabar Belum Ramah Disabilitas, RK: Saya Minta Maaf
MenPAN-RB Ungkap Update Terbaru Nasib Gaji Tunggal PNS
Dharma Sebut Pandemi COVID Agenda Asing: Kenapa Bukan Taufik?
Potret Buram Kondisi Pertanian & Pekerja Tani di Indonesia
Flash News
Kemenag akan Gelar Religion Festival di Jiexpo pada 9 Oktober
Minus Rumah Dinas, Tunjangan Anggota DPR Bisa di Atas Rp70 Juta
Program Jaringan Asmara ala Pramono demi Tampung Aspirasi Warga
Soal Kartu Kamu ala RK, Pramono: Sudah Terlalu Banyak Banget
DPR Mengeluh Rumah Dinas Kerap Kemasukan Tikus dan Atap Bocor
Rumah Dinas DPR di Kalibata Masih Dapat Perawatan & Layak Huni
Orang Dekat Gubernur Kalimantan Selatan Diduga Ikut Kena OTT KPK
Dewan Pers: Penganiayaan Pimred Floresa Pelanggaran Serius
KPK Masih Periksa Saksi Terkait OTT di Pemprov Kalsel
Pimred Floresa Mengaku Diintimidasi Polisi Sebelum Dibebaskan
Solidaritas Hakim Indonesia Audiensi dengan MA dan IKAH Hari Ini
Mahasiswi Untar Diduga Bunuh Diri Loncat dari Gedung Kampus
Alasan Anggota DPR Tak Lagi Dapat Rumah Dinas
Polisi Tangkap Empat Tersangka Baru Pembubaran Diskusi di Kemang
Kapolres Boyolali Meninggal Dunia usai Alami Kecelakaan