News - Wakil Ketua DPR RI, Saat Mustopa, buka suara terkait para peternak sapi di Boyolali, Jawa Tengah, yang mengeluhkan produksi susunya tidak dapat terserap seluruhnya ke Industri Pengolahan Susu (IPS). Ia berharap, pemerintah ke depan memperhatikan peternak lokal serta mendorong agar mereka bisa bersaing dengan susu impor yang membanjiri pasar dalam negeri.
“Jadi jangan sampai peternak-peternak kita itu susunya enggak laku, bahkan tidak bisa bersaing dengan yang impor. Jadi proteksi terhadap para peternak lokal itu menjadi penting,” ujar Saan saat ditemui di Kantor Akademi Bela Negara Partai NasDem, Jakarta, Sabtu, (9/11/2024).
Maka dari itu, Saan menambahkan penting juga untuk memprioritaskan alokasi untuk memenuhi kebutuhan susu secara nasional. “Nanti sisanya, kekurangan dari lokalnya berapa baru nanti impornya berapa,” ucapnya.
Menurut dia, jika hal itu diutamakan oleh pemerintah, maka kesediaan susu secara nasional dapat terpenuhi. Langkah tersebut dinilai akan tetap memperhatikan bentuk proteksi peternak lokal yang harus dijadikan komitmen dalam keberpihakan pemerintah terhadap para peternak lokal.
Di sisi lain, Saan juga mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang penghapusan piutang macet kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut dia, langkah Prabowo tersebut merupakan sebuah komitmen dalam memihak para pelaku UMKM, petani, dan nelayan untuk meringankan beban ekonomi mereka.
“Pak Prabowo sudah menunjukkan komitmen keberpihakannya terhadap mereka semua itu secara konkret dengan pertama menghapus utang-utang mereka agar nelayan ke depannya apa, terbebas, petani terbebas, UMKM terbebas dari beban utang,” ujar Saan.
Menurut dia, dengan berlakunya program pemutihan utang ini, ke depannya para pelaku UMKM, petani, serta nelayan dapat lebih fokus untuk mengembangkan usaha-usaha mereka dengan lebih baik. “Dan ini tentu langkah yang patut kita apresiasi,” kata pria yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem itu.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Usulan Revisi Term "Fakir Miskin" Demi Atasi Masalah Kemiskinan?
Timwas Intelijen DPR, Gimik Politik Berbalut Pengawasan
Tim Pengawas DPR Diklaim Hadir demi Intelijen Tak Abuse of Power
Pesan Puan usai DPR Sahkan Pimpinan KPK: Jangan Ada Politisasi
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Hoaks Jokowi dan Kapolri Mendatangi Rumah Gus Miftah
Flash News
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
Imigrasi Kualanamu Perketat Awasi PMI Ilegal saat Libur Nataru
Prabowo Wajibkan Jajaran Pemerintahannya Gunakan e-Katalog
Ledakan Spa di Jaksel karena Gas Pemanas Air, 7 Orang Luka
Prabowo Klaim MBG Buat Perputaran Keuangan Desa Hingga Rp 8 M
Soal Kebakaran di Kemayoran, Warga: Tak Sempat Selamatkan Barang
Prabowo Minta Menteri & Kepala Daerah Perangi Kebocoran Anggaran
Polisi Cecar Ibu MAS 30 Pertanyaan tentang Kasus Lebak Bulus
Sidang Tuntutan Korupsi Jual-Beli Emas Antam Budi Said Ditunda
Menkes Bantah Ikut Cawe-cawe dalam Dualisme Kepemimpinan PMI
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Komnas HAM Telah Beri Rekomendasi Soal Kasus Penembakan Gamma
Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik demi Kurangi Emisi di DKJ
Ledakan Gedung Perkantoran di Bulungan, Karyawan Luka & Lemas
Pohon Tumbang di Monkey Forest, 2 WNA Dilaporkan Tewas