News - Tren underconsumption core sedang ramai di TikTok dan diviralkan oleh banyak orang. Tren ini pun sering dikaitkan dengan solusi potensial untuk mengatasi isu lingkungan, terutama dalam konteks keberlanjutan. Lalu, apa itu underconsumption core?
Sebelum memahami tren yang sedang viral ini, maka kita perlu mengetahui arti underconsumption terlebih dahulu. What is underconsumption? Underconsumption diartikan sebagai konsumsi kurang, yaitu praktik mengonsumsi barang yang lebih sedikit atau di bawah rata-rata.
Jadi, underconsumption core adalah tren gaya hidup yang berfokus pada konsumsi minimalis dan mendorong penggunaan barang hingga berumur panjang. Semakin tua usia suatu barang, bahkan sampai rusak dan tak bisa digunakan lagi, maka semakin baik.
Disadari atau tidak, sebagian masyarakat sebenarnya sudah menerapkan underconsumption core sejak lama. Contoh underconsumption yang banyak diterapkan antara lain:
- Menggunakan barang secara maksimal atau sampai benar-benar rusak sebelum membeli yang baru.
- Menjahit baju yang sobek atau mengganti ritsleting celana yang rusak sehingga bisa dipakai kembali.
- Menyulap barang bekas agar lebih fungsional, misalnya memanfaatkan botol bekas menjadi vas bunga.
Underconsumption core menjadi sebuah tren TikTok yang lebih segar dan dinilai memiliki banyak manfaat. Manfaat ini pun tak hanya dirasakan secara langsung oleh pelakunya, tapi juga lingkungan sekitar.
Terkini Lainnya
Manfaat Underconsumption secara Umum
1. Menghemat Keuangan
2. Meningkatkan Kesejahteraan Hidup
3. Meningkatkan Kreativitas
4. Berkontribusi Menjaga Lingkungan
5. Memperkuat Ikatan Sosial Komunitas
Manfaat Underconsumption untuk Lingkungan
1. Penghematan Sumber Daya Alam
2. Mengurangi Emisi Karbon
3. Mengurangi Pencemaran Air
4. Mengurangi Sampah
5. Melindungi Keanekaragaman Hayati
Artikel Terkait
Scroll, Click, Checkout: Media Sosial & Tren Konsumsi Berlebihan
Arti Tren Pink Tote Moment Viral di TikTok dan Penjelasannya
Mengenal Impulsive Buying, 5 Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Populer
Gelembung eFishery Pecah: Guncangan Besar bagi Startup Indonesia
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
KPK akan Klarifikasi LHKPN ke Ayah Dokter Koas Lady Aurelia
Mengupas Reputasi Buruk Telur: Nutrisi vs Kolesterol
Mengenal Ndalem Pangeran Keraton Kasunanan Surakarta
Gus Yahya Anggap Enteng Keracunan 40 Siswa usai Santap MBG
Polemik Potongan Aplikasi Ojol & Jalan Panjang Menuju Sejahtera
Bung Towel Diancam Disiram Air Keras dan Anaknya Mau Diculik
Flash News
KPK: 123 Anggota Kabinet Merah Putih Telah Lapor LHKPN
KKP Sudah Periksa 2 Nelayan terkait Pagar Laut di Tangerang
AHY Berdalih Belum Jadi Menteri saat HGB Pagar Laut Terbit
DPR Nilai Wacana Trump Relokasi Warga Gaza ke Indonesia Absurd
KPK akan Klarifikasi LHKPN ke Ayah Dokter Koas Lady Aurelia
KPK Menahan Bupati Situbondo Usai Terjerat Korupsi Dana PEN
BGN Ungkap Keterlibatan TNI di MBG Hanya Sementara
Puan Akui Pimpinan DPR Setuju Pembahasan RUU Minerba saat Reses
Pigai Temui Menteri PPPA Bahas Isu Perempuan dan Anak
Dua Polisi di Kuta, Bali Ditahan usai Peras Turis Asal Kolombia
Daftar Perjalanan KA Batal & Dialihkan akibat Banjir di Grobogan
Yusril Ungkap Upaya Indonesia dalam Pemulangan Hambali Eks JI
Pigai Minta Kemensos Bantu Kehidupan Korban Pelanggaran HAM
Trump Hanya Akui 2 Jenis Kelamin di AS, Tak Termasuk Transgender
Basuki Sebut Tower ASN di IKN Rampung Maret 2025