News - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono, mengaku berhalangan hadir pemanggilan Bawaslu DKI Jakarta lantaran ada kegiatan di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (6/11/2024). Kegiatan itu baru selesai Rabu malam.
Suswono dipanggil Bawaslu Jakarta terkait pernyataannya kontroversialnya soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran.
"Saya tidak tahu, baru selesai acara di Cakung," tutur Suswono melalui pesan singkat kepada Tirto, Rabu malam.
Politisi PKS itu belum merespons ketika ditanya apakah akan memberikan klarifikasi terkait alasannya mangkir dari pemanggilan Bawaslu Jakarta. Suswono juga belum merespons ketika ditanya soal ada-tidaknya surat pemanggilan dari Bawaslu Jakarta.
Sementara itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta, Benny Sabdo, menyebutkan bahwa pihaknya menerima aduan dari kelompok Betawi Bangkit terkait penyataan kontroversial Suswono. Bawaslu Jakarta tengah mengklarifikasi pelapor, saksi, serta pihak terkait.
Rencananya, Bawaslu Jakarta akan mengklarifikasi Suswono pada Rabu malam. Namun, hingga 20.15 WIB, Suswono tak menghadiri pemanggilan.
"Lalu, hari ini rencananya kami juga undang kepada Pak Suswono untuk kami klarifikasi malam ini. Cuman, masih dipastikan hadir atau tidak," ucap Benny kepada awak media, Rabu.
Benny menyebutkan bahwa Bawaslu Jakarta hendak menangani kasus pernyataan Suswono selama total lima hari. Dengan demikian, Suswono memiliki waktu lima hari untuk memberikan klarifikasi.
Benny juga menyebut bahwa pihaknya juga memanggil Fahira Idris selaku koordinator kegiatan yang diikuti Suswono. Pemanggilan kepada Fahira berlangsung pada Rabu sore.
Akan tetapi, anggota DPD RI dari DKI Jakarta itu disebut juga belum menghadiri pemanggilan tersebut.
"Kami undang jam 17.00 WIB Bu Fahira, jam 19.00 WIB Pak Suswono. Belum, masih kami konfirmasi lagi [kehadiran keduanya]," tutur Benny.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik demi Kurangi Emisi di DKJ
Benarkah Video Isran Noor Menangis Karena Kalah Pilkada Kaltim?
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Golput Tinggi di Pilgub Jakarta Tanda Jenuh atas Pesta Demokrasi
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Riwayat Palabuhanratu, dari Mitos sampai Tujuan Favorit Vakansi
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi
Flash News
Polisi Tangkap 4 Pelaku Penculikan Wanita di Antapani Bandung
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
Imigrasi Kualanamu Perketat Awasi PMI Ilegal saat Libur Nataru
Prabowo Wajibkan Jajaran Pemerintahannya Gunakan e-Katalog
Ledakan Spa di Jaksel karena Gas Pemanas Air, 7 Orang Luka
Prabowo Klaim MBG Buat Perputaran Keuangan Desa Hingga Rp 8 M
Soal Kebakaran di Kemayoran, Warga: Tak Sempat Selamatkan Barang
Prabowo Minta Menteri & Kepala Daerah Perangi Kebocoran Anggaran
Polisi Cecar Ibu MAS 30 Pertanyaan tentang Kasus Lebak Bulus
Sidang Tuntutan Korupsi Jual-Beli Emas Antam Budi Said Ditunda
Menkes Bantah Ikut Cawe-cawe dalam Dualisme Kepemimpinan PMI
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Komnas HAM Telah Beri Rekomendasi Soal Kasus Penembakan Gamma
Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik demi Kurangi Emisi di DKJ