News - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, menekankan pasangan calon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana agar menyelesaikan masalah klasik Jakarta. Ia pun mengatakan, pemerintah sudah punya cetak biru (blueprint) dalam menyelesaikan masalah klasik tersebut.

"Ya, kalau saya sih menekankan ini ya. Bahwa masalah-masalah klasik ya, apakah itu banjir, itu macet, apakah itu polusi udara, kependudukan, itu sudah ada blueprint-nya (cetak biru) untuk menyelesaikannya bagaimana," kata Sutiyoso saat menerima kunjungan Cagub-Cawagub Jakarta, Dharma Pongrekun-Kun Wardana di kediamannya, Jalan Kalimanggis, Kecamatan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/9/2024).

Pria yang akrab disapa Bang Yos itu menyoroti soal permasalahan banjir di Jakarta yang belum terselesaikan hingga saat ini. "Ya, baik banjir masalah oleh rob itu bagaimana gitu, dibangun giant sea wall, banjir lokal itu dengan pompa air, yang 13 sungai harus normalisasi gitu. Ini kan belum selesai. Belum selesai dikerjakan untuk utamanya normalisasi sungai," jelas dia.

Sutiyoso menambahkan, banjir yang terjadi di Jakarta juga tidak lepas penyempitan sungai akibat kehadiran pemukiman warga."Sungai yang tugasnya mengalirkan air, keadaan di lapangan kan rumah-rumah semua kiri-kanannya sehingga menyempit gini," kata dia.

Bang Yos menilai, masalah banjir akiabt penyempitan sungai tidak mudah diselesaikan. Ia beralasan, warga berpotensi melawan saat proses penyelesaian masalah. Akan tetapi, ia yakin masalah tersebut bisa ditangani dengan upaya relokasi yang humanis.

"Ini bukan pekerjaan gampang, pekerjaan yang sangat makan hati, karena pasti akan menempatkan perlawanan gitu. Tapi saya tekankan yang penting Anda siapkan tempat ganti yang lebih layak, lebih sehat, lebih manusiawi," jelas dia.

Sementara itu, dalam kasus kemacetan, Sutiyoso mendorong agar pembangunan dilakukan keberlanjutan. Ia mencontohkan, pasangan Dharma-Kun bisa membangun dengan mengikuti cetak biru transportasi lewat PT Transjakarta. Ia mengatakan, Transjakarta sebelumnya dikonsep dengan 15 koridor sementara saat ini baru 13 koridor.

"MRT juga harus dilanjutkan, konsepnya kan Depok sampai Bogor. LRT yang di atas juga harus diaktifkan dan dilanjutkan," lanjut dia.

Sutiyoso menyebut water way (program transportasi air) merupakan salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan untuk menyelesaikan masalah klasik Jakarta.

"Masih juga alternatif water way, kalau itu dari gubernur-gubernur terus melanjutkan secara intens, pasti masalah-masalah klasik seperti banjir dan macet itu bisa kita selesaikan," pungkas dia.