News - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, mengungkapkan kondisi partainya selama menjadi oposisi.
Di depan capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, pada acara buka puasa bersama presiden terpilih 2024-2029 di Jakarta, Rabu (27/3/2024), AHY menyebut sulitnya perjuangan partai di luar pemerintahan.
"Selama 9 tahun 4 bulan terakhir, Partai Demokrat berada di luar pemerintahan, telah membatasi ruang gerak, sumber daya, dan kontribusi nyata Partai Demokrat untuk memperjuangkan harapan rakyat Indonesia. Praktis perjuangan kami terbatas hanya di parlemen dan pemerintah daerah saja," kata AHY di acara tersebut.
Menurutnya, Partai Demokrat memastikan akan berkomitmen untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sebelumnya, dalam sambutannya pada acara buka bersama Partai Demokrat di Jakarta, Sabtu (23/3/2024), AHY sempat menyinggung kemungkinan nasib Partai Demokrat jika masih tergabung dengan Koalisi Perubahan.
"Sekali lagi kita bayangkan, coba kita masih di tempat yang lama (Koalisi Perubagan). Hancur lebur, betul?" kata AHY.
Ia juga mengatakan partainya bisa saja ditinggal sendirian jika masih bertahan di koalisi pengusung Anies-Muhaimin. AHY mengatakan itu berdasarkan manuver Nasdem yang menerima kunjungan Prabowo Subianto dua hari setelah pengumuman hasil pemilu.
"Alhamdulillah, Tuhan dengan caranya menuntun kita bersama Bapak Prabowo dan kita berada dalam kemenangan,” tuturnya.
Dia bersyukur berada dalam barisan koalisi pemenang Pilpres 2024. Sebab, menurutnya, akan berkontribusi untuk memperjuangkan harapan rakyat.
Namun di tengah “kemenangan” pasangan capres dan cawapres yang Demokrta dukung, di Pieg 2024 partai ini sejatinya keteteran. Meski raihan suara naik dibandingkan Pileg 2019, perolehan kursinya justru turun.
"Meski Partai Demokrat mengalami kenaikan suara secara nasional, tetapi kami kehilangan sejumlah kursi di DPR RI," kata AHY.
Pada Pileg 2019, raihan Demokrat sebesar 10.876.507 suara atau 7,77 persen yang dikonversi jadi 54 kursi. Sementara pada Pileg 2024, raihan suaranya naik menjadi 11.283.160, tetapi persentasenya hanya 7,43 persen dan diperkirakan hanya memperoleh 44 kursi.
"Tapi kita menang dalam upaya kembali ke pemerintahan nasional. Dan ikut berkontribusi untuk memperjuangkan harapan rakyat. We may lose the battle, but we win the war," imbuh AHY.
Terkini Lainnya
Dapatkah AHY "Menggantikan" SBY?
Korban Politik Uang?
Artikel Terkait
PKB Dorong Revisi Paket UU Politik agar Pisahkan Pilpres & Pileg
Demokrat Usung Riza Patria-Marshel Widianto di Pilkada Tangsel
KPU Kejar Caleg Terpilih yang Belum Serahkan LHKPN
AHY Yakin Warga Jawa Timur Masih Mau Dipimpin Khofifah-Emil Lagi
Populer
Jika Anies & Ahok Maju Pilgub Jakarta, KIM akan Usung Siapa?
Kejati Jatim: INKA Habiskan Rp28 M dalam Proyek Fiktif di Kongo
Korban Kecelakaan Bus di Tol Cipali: Satu Dosen Unpam Meninggal
OECD Beri Penilaian Baik ke BUMN Meski Banyak Komisaris Titipan
Peta Politik Pilkada Semarang Usai Kantor Mbak Ita Digeledah KPK
Bus Rombongan Rektor Unpam Kecelakaan di Tol Cipali, 1 Meninggal
Terusir dari Surabaya, Tante Lien Pindah ke Den Haag yang Malang
Apakah PKB & PDIP Akan Bikin Poros Baru demi Lawan Anies di DKI?