News - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyatakan pemerintah terus berupaya mengatasi penurunan angka kelas menengah di masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan memberikan bantuan sosial (bansos).
"Berbagai bansos sekarang kita gelontorkan, kemudian memperluas angkatan kerja. Itu lah langkah kita agar kita dorong lagi lah mereka untuk naik ke kelas menengah lagi," kata Muhadjir di Plaza BP Jamsostek, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Muhadjir mengeklaim, penurunan angka masyarakat menengah ini pada dasarnya tidak membuat angka kemiskinan ekstrim meningkat. Sebab, angka kemiskinan ekstrim justru menurun menjadi 0,8%.
Menurut Muhadjir, masyarakat menengah ini turun ke dalam golongan inspiring middle class atau kalangan menuju ke kelas menengah.
"Tetapi ternyata sekarang ini juga tidak menyodok ke bawah, ke lapisan kelas bawah. Kenapa? Karena angka kemiskinan kita juga turun. Itu berarti ada miskin yg naik ke inspiring middle class," ucap Muhadjir.
Muhadjir menyebut, penurunan kelas menengah di masyarakat ini dikarenakan long covid. Kendati demikian, dia meyakini bahwa long covid ini dapat selesai dalam waktu yang tidak akan lama lagi.
Di sisi lain, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, menyampaikan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan langkah jangka panjang untuk mengatasi penurunan angka kelas menengah. Salah satunya adalah dengan memastikan masyarakat tersebut menerima jaminan sosial.
"Kepesertaan mereka dalam program BPJS kesehatan, BPJS naker itu adalah salah satu pilihan. Misalnya mereka yang mengikuti program BKK JKN, mereka mendapatkan JHT, mereka berhak untuk mendapatkan jaminan sosial kehilangan pekerjaan," ungkap Ida.
Ida juga meyakinkan mengenai perluasan lapangan pekerjaan bisa mengatasi penurunan itu karena semakin banyaknya investasi. Selain itu, pemerintah juga mendorong pasar usaha bagi masyarakat yang tidak berkenan masuk bursa pasar kerja.
"Makanya kita dorong terus apa namanya, peningkatan kompetensi melalui balai-balai vokasi kita, ada Perpres 68 tahun 2022 yang mendorong agar ada revitalisasi pendidikan vokasi agar mereka ini benar-benar siap masuk pasar kerja dengan skill dan kompetensi yang kita siapkan," tutur perempuan yang juga kader PKB itu.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Daftar Bansos yang Cair Bulan Oktober 2024 dan Cara Ceknya
Sri Mulyani: Sebagian Kelas Menengah Turun Kelas karena Inflasi
Kemensos Berencana Tambah Bansos untuk Kelas Menengah di 2025
Mensos Harap Bansos Tak Dipakai Menarik Suara di Pilkada 2024
Populer
Mahasiswi Untar Diduga Bunuh Diri Loncat dari Gedung Kampus
Kapolres Boyolali Meninggal Dunia usai Alami Kecelakaan
Potret Buram Kondisi Pertanian & Pekerja Tani di Indonesia
Dharma Sebut Pandemi COVID Agenda Asing: Kenapa Bukan Taufik?
Pramono Sebut Jabar Belum Ramah Disabilitas, RK: Saya Minta Maaf
MenPAN-RB Ungkap Update Terbaru Nasib Gaji Tunggal PNS
Srimul: 11 Juta Lapangan Kerja Tercipta di Tengah Isu Banyak PHK
Dharma Akui Jadi Bos BSSN Berkat Pramono & Dukung Jadi Presiden
Flash News
Istana Bantah Jokowi Tak Menyalami Try Sutrisno saat HUT TNI
Kemenag Pastikan KUA Tolak Melayani Pernikahan di Bawah Umur
Pramono Janjikan Warga Kedoya Jaminan Kampungnya Tak Digusur
Dasco Ungkap akan Ada Badan Aspirasi Rakyat di DPR RI
Kemenag Belum Diajak Bicara soal Pembentukan Kementerian Haji
Kemenag Pilih Tak Intervensi Pesantren soal Kasus Kekerasan
Hakim PN Semarang Tak Ikut Cuti Bersama Perjuangkan Hak
Gerindra Pastikan Keppres Pemindahan IKN akan Diteken Prabowo
Kemenag akan Gelar Religion Festival di Jiexpo pada 9 Oktober
Minus Rumah Dinas, Tunjangan Anggota DPR Bisa di Atas Rp70 Juta
Program Jaringan Asmara ala Pramono demi Tampung Aspirasi Warga
Soal Kartu Kamu ala RK, Pramono: Sudah Terlalu Banyak Banget
DPR Mengeluh Rumah Dinas Kerap Kemasukan Tikus dan Atap Bocor
Rumah Dinas DPR di Kalibata Masih Dapat Perawatan & Layak Huni
Orang Dekat Gubernur Kalimantan Selatan Diduga Ikut Kena OTT KPK