News - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebut ada sebagian kelas menengah yang turun kelas menjadi kelompok menuju kelas menengah atau aspiring middle class karena inflasi. Namun sebaliknya, ada pula masyarakat miskin yang berhasil naik kelas menjadi kelompok menuju kelas menengah.
Sri Mulyani menjelaskan, tingkat inflasi tinggi telah membuat garis kemiskinan naik. Pada saat itu, kemudian masyarakat yang berada dalam kelompok kelas menengah turun kelas.
“Ada sebagian kelas menengah yang turun kepada kelompok yang rentan, tapi dari kelompok miskin ada yang naik masuk kepada kelompok yang menjadi aspiring middle (class). Jadi, dalam hal ini kita melihat adanya dua indikator, yang miskin naik, tapi yang kelas menengah turun. Penurunan kelas menengah biasanya karena inflasi,” kata dia, saat ditemui awak media usai acara 8th AIFC: Islamic Public Finance Role and Optimization, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat (4/10/2024).
Sementara itu, kelompok masyarakat yang turun kelas, biasanya terekam dalam indeks keyakinan konsumen (IKK). Namun, menurut Ani, sapaan Sri Mulyani, IKK yang juga menunjukkan kemampuan belanja masyarakat cukup konstan atau stabil. Artinya, daya beli masyarakat masih cukup stabil.
Meski begitu, untuk melihat daya beli masyarakat masih baik atau sebaliknya, harus dilihat dari berbagai indikator, seperti IKK maupun Indeks Penjualan Riil (IPR). Namun, dari IKK Agustus 2024 yang dicatat Bank Indonesia (BI) sebesar 124,4, yang mana ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya 123,4 dapat dikatakan masih berada pada level yang stabil dan tinggi.
Pun dengan IPR yang berada di level 212,4 pada Juli 2024, tumbuh 4,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari bulan sebelumnya.
“Mungkin kalau persepsi mengenai daya beli yang berasal dari studi mengenai kelas menengah. Kalau kita bicara tentang kelas menengah, kita lihat tren sepanjang kelas menengah itu di-capture dalam hal ini,” imbuh Ani.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Kenaikan PPN 12%: Jaga Kesehatan APBN, tapi Beban Kelas Menengah
Rekomendasi Kebijakan bagi Warga Kelas Menengah Versi LAB 45
Kemensos Berencana Tambah Bansos untuk Kelas Menengah di 2025
Wamenkeu II: Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Pemerintahan Baru
Populer
Usaha Panjang Untuk Menjaga Sang Ibu Lautan
Hujan Pungutan di 2025: Kredit Terancam, Rakyat Makan Tabungan
Ummi Wahyuni Dicopot DKPP, Pleno Pilgub Jabar Dipimpin Plt KPU
Nestapa Ojol: Tersisih dari BBM Subsidi, Status Kerja Tak Pasti
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Rawan Konflik Kepentingan Polisi Bentuk Gugus Ketahanan Pangan
Eksplorasi Emas Putih di Nusantara, Logam Berharga yang Terbuang
Prabowo Teken Revisi UU DKJ, Ini Poin-Poin yang Berubah
Flash News
Sudirman Said: Munas PMI Tandingan versi Agung Laksono Ilegal
Dishub Bali Memprediksi 2,7 Juta Turis Masuk Bali saat Nataru
Warga Kolong Tol di DKJ Wajib Bayar Sewa Rusun Mulai Bulan ke-7
Respons Polri soal 6 Perwira Terlibat Kasus Sambo Naik Pangkat
Panglima TNI Angkat Letjen M. Fadjar Jadi Pangkostrad
Keluarga Korban Hadir Sidang Etik Penembak Siswa SMK di Semarang
Polisi Periksa Ibu MAS Terkait Peristiwa Pembunuhan Lebak Bulus
Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Dituntut 6 Tahun 4 Bulan Penjara
PPP akan Gelar Mukernas 13-15 Desember 2024 di Ancol
Lalu Lintas selama Libur Nataru 2024/2025 Diatur Melalui SKB
Agung Laksono akan Bawa Hasil Munas PMI Tandingan ke Kemenkumham
Siti Fauziah, Perempuan Pertama Dilantik Jadi Sekjen MPR
Polisi Penembak Siswa SMK di Semarang Jalani Sidang Etik
Pemerintah akan Kembangkan Inovasi E-Budgeting & E-Procurement
Nawawi: Kebenaran LHKPN Memprihatinkan, Ada Indikasi Terima Suap