News - Masuknya Islam ke Indonesia meninggalkan pelbagai warisan sejarah, salah satunya adalah situs permakaman.

Makam-makam tua itu, seturut Hasan Muarif Ambary dalam Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia (1998), tersebar di seluruh pelosok negeri, seperti di Aceh, Pasai, Barus, Lima Puluh Koto, Banten, Demak, Kudus, Rembang, Cirebon, Yogyakarta, dan Lamongan.

Salah satu yang tertua terdapat di Barus, daerah yang di masa lalu pernah menjadi bandar dagang penting di pantai barat Sumatra.

Kala itu, salah satu komoditas penting di Barus yang banyak dicari oleh pasar internasional adalah kapur barus atau kamper. Barus juga dikenal dengan nama Fansur.

Fansur yang berada di pantai barat Sumatra letaknya persis di tepian Samudra Hindia yang menjadi jalur perdagangan internasional.

Nama Barus atau Fansur tercatat dalam karya Claudius Ptolemaeus, Geographike Hyphegesis, dan dikenal sebagai Barousai.