News - Umat Islam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan atau pada hari-hari tertentu. Lantas, dari mana asal-usul atau sejarah pemakaian istilah puasa? Apakah berasal dari bahasa Arab atau dari bahasa lain, Sanskerta misalnya?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan istilah puasa dengan dua makna. Pertama, meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan).

Sedangkan makna kedua istilah puasa menurut KBBI adalah salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari; saum.

Saum, kata yang disebut KBBI dalam pemaknaan kedua terkait istilah puasa tersebut, berasal dari bahasa Arab, yakni sawm atau siyam. Dalam bahasa Persia atau di negara-negara muslim selain Arab, dikenal pula istilah rūzeh atau rōzah.

Asal-usul Istilah Puasa

Pengasuh Pondok Pesantren Kaliopak Yogyakarta, M. Jadul Maula, dikutip dari NU Online, mengatakan bahwa istilah puasa berasal dari bahasa Sanskerta, yakni upawasa yang bermakna "ritual untuk 'masuk' ke Yang Ilahi."

Sanskerta adalah bahasa kesusastraan Hindu Kuno yang berasal dari Asia Selatan (India). Sanskerta dipakai di Jawa dan wilayah Nusantara lainnya pada masa kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha atau sebelum masuknya agama Islam ke Indonesia.

Istilah upawasa dalam bahasa Sanskerta pada akhirnya diadaptasi oleh istilah lokal (Jawa) yakni pasa yang kemudian berkembang menjadi puasa.