News - Di beberapa daerah, ada istilah unik untuk menyebut kendaraan roda dua. Mereka tak menyebutnya sebagai sepeda motor. Lidah orang-orang di sejumlah daerah itu lebih suka menyebut sepeda motor sebagai: honda.
Istilah honda, bukan dari Indonesia, tapi dari Jepang. Di Jepang, sepeda motor tak disebut sebagai honda, melainkan baiku.
“Semua sepeda motor di Madura, apa pun mereknya, selalu disebut Honda,” tulis Islahudin dalam Gus Dur Menertawakan NU (2010).
Saat Jepang menjajah Indonesia, Honda hanyalah nama pemuda yang gandrung otomotif. Nama lengkap pemuda itu: Soichiro Honda. Pemuda kelahiran 17 November 1906 ini, menurut Mick Walker dalam British Motorcycles of the 1960s and ’70s, sudah mulai berbisnis suku cadang piston ring di bawah bendera Tokai Seiki.
Setelah kecelakaan yang dialaminya pada 1936, menurut Peter Rakestrow dalam The Honda Gold Wing (2016), Honda kemudian mendirikan perusahaan sendiri pada November 1937.
“Selama masa-masa perang, 1937-1945, perusahaan Honda, Tokai Seiki, makmur oleh permintaan militer atas produk-produk perusahaan, termasuk piston ring dan baling-baling logam pesawat,” seperti dikutip dari The 20th Century Go-N: Dictionary of World Biography, Volume 8 (1999) suntingan Frank N. Magill.
Setelah perang selesai, Tokai Seiki yang aset-asetnya jadi sasaran bom-bom udara Sekutu kemudian dijual kepada Toyota. Menurut Masaaki Sato dalam The Honda Way (2006), Tokai Seiki dijual 450 ribu Yen pada September 1945. Pada tahun-tahun tersebut, dia belum menjual sepeda motornya sampai ke Indonesia yang kala itu jadi daerah pendudukan Jepang.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Hasil Futsal 4 Nation 2025 Hari Ini: Indonesia vs Jepang 1-0
Live Streaming Timnas Futsal Indonesia vs Jepang di 4 Nations
Kemlu: Polisi Jepang Tangkap 11 WNI karena Kasus Pembunuhan
Daftar Harga Mobil Honda 2025 Terbaru, Brio, CRV, hingga Civic
Populer
Kehadiran Fly Jaya dan Masa Depan Bisnis Penerbangan Indonesia
Prabowo Minta Pelantikan Kepala Daerah Diundur, Ini Alasannya
PT TRPN Akui Lakukan Pelanggaran Soal Pagar Laut Bekasi
Anggota TNI AD Aniaya Perempuan di Tangsel Hingga Tewas
KPK Tak Ingin Penyelidikan Kasus Pagar Laut Sama dengan Kejagung
Penjelasan BI soal Nilai Tukar Dolar AS Jadi Rp8.170 di Google
Dilema Indonesia soal EBT Hanya Bikin Transisi Energi Kian Suram
Kapolri Tunjuk Brigjen Agus Jadi Kakorlantas Gantikan Irjen Aan
Flash News
PT TRPN Akui Lakukan Pelanggaran Soal Pagar Laut Bekasi
Megawati Akan Bertemu Paus Fransiskus di World Leaders Summit
Pemerintah Kebut Regulasi Digital Anak, Kaji Batas Usia Medsos
Kemlu Tindak Lanjut Laporan Kasus Pemerasan WN Tiongkok
Menteri Hukum Yakin Ekstradisi Paulus Tannos Rampung Pekan Depan
Kapolri Tunjuk Brigjen Agus Jadi Kakorlantas Gantikan Irjen Aan
DPR & Pemerintah Sepakat RUU BUMN Dibawa ke Paripurna
Pramono Anung Ogah Ambil Pusing soal Pelantikan Gubernur Ditunda
Polisi Bebaskan WN Rusia yang Sempat Ditangkap Kasus Perampokan
Pramono Jamin Tak akan Izinkan ASN Jakarta Berpoligami di Eranya
Kepala Daerah Tunda Dilantik, Jabatan Pj Diminta Diperpanjang
Anggota TNI AD Aniaya Perempuan di Tangsel Hingga Tewas
DPR akan Gelar Rapat Ulang Jadwal Pelantikan Kepala Daerah
Guru Ngaji Banting Balita di Tangerang, Dalih Kesal Sama Korban
Komnas HAM Dorong SUHAKAM Investigasi Penembakan PMI di Malaysia