News - Nilai tukar (kurs) rupiah melemah 21 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp15.684 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.663 per dolar AS. Pelemahan ini imbas pengetatan likuiditas global.
"Yang dicermati pasar memang kondisi likuiditas global yang mengetat saat ini," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto dikutip Antara, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan bank sentral global guna menekan inflasi, telah memicu krisis likuiditas. Pelaku pasar berupaya mencerna pernyataan yang cenderung hawkish dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
Presiden The Fed St Louis James Bullard menunjukkan grafik yang menunjukkan bahwa bahkan asumsi dovish akan membutuhkan kebijakan suku bunga bank sentral untuk naik setidaknya 5 persen.
Sementara itu asumsi yang lebih ketat menyarankan suku bunga Fed atau Fed Fund Rate (FFR) akan naik di atas 7 persen. Tingkat suku bunga acuan The Fed saat ini berada di kisaran 3,75-4 persen setelah serangkaian kenaikan suku bunga agresif.
Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Kamis (17/11/2022) kemarin juga memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,75 persen menjadi 5,25 persen.
Selain bunga acuan, bank sentral juga menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen dan 6 persen.
Bank sentral menyatakan keputusan tersebut sebagai langkah lanjutan secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi.
Keputusan tersebut juga untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3 plus minus 1 persen persen lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
LPS Nilai Kebijakan DHE SDA 100 Persen Perkuat Rupiah
Airlangga soal Kurs Rupiah Melemah dari Dolar AS: Kami Monitor
Kurs Rupiah Ditutup Melemah, Dipengaruhi Kabinet Gemuk Prabowo
BI: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Menguat Jadi Rp15.330
Populer
Daya Beli Masyarakat Lemah, Ritel di Ambang Krisis
Kemenhub Panggil Bos Air Minum Imbas Kecelakaan di GT Ciawi
Menerka Nasib THR & Gaji ke-13 PNS 2025, Akankah Kena Efisiensi?
Nelangsa Warga Perumahan Tambun Bekasi, Tergusur Meski Punya SHM
DPR Minta Anggaran Kemenkes Imbas Efisiensi Rp10 T Dikembalikan
Respons TNI soal Tatib Baru DPR Terkait Pencopotan Pejabat
Perjanjian Asuransi Pascaputusan MK: Apa yang Saja Berubah?
Masa Depan AI di Genggaman Cina
Flash News
Kompolnas Sebut Perkara AKBP Bintoro Lebih pada Kasus Penyuapan
Tipu Eks Bupati Rote, Polisi Tetapkan 3 Tersangka KPK Gadungan
Staf Hasto Akui Dititip Tas Hitam oleh Harun, Tak Tahu Isinya
PCO soal Peringatan Prabowo: Tak Seirama, Ya Dievaluasi Presiden
Kondisi Teranyar Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut di GT Ciawi
Prabowo: Dewan Pertahanan Nasional Berjalan 22 Tahun usai UU Sah
Istana soal Tatib Pencopotan Pejabat: Enggak Ada Polemik
Tim Hukum Bantah KPK soal AKBP Hendy Orang Suruhan Hasto PDIP
Dasco Bela Prabowo soal Gaji ke-13 ASN: Tak Ada Pemotongan
Dasco soal OPM Mau Bakar Sekolah Terima MBG: Itu Pembangkangan
Dicegah KPK ke Luar Negeri, Agustiani Tio Kesal Sudah Kooperatif
PPATK Ungkap Transaksi Ilegal Kripto Capai Rp1,3 T dari Judol
DPR AS Usul RUU Larangan Penggunaan DeepSeek AI Cina
DPR Desak Pemerintah Segera Perbaiki Sistem PDSS
KPK Sita Dokumen usai Geledah Rumah Anggota DPR Heri Gunawan