News - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) angkat bicara soal Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamemkumham), Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej, yang jadi salah satu orang yang dipanggil oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Eddy mendatangi kediaman Prabowo, pada Selasa (15/10/2024) siang. Dengan begitu, dia berpotensi jadi anggota kabinet Prabowo yang akan menduduki jabatan penting.
Namun, kedatangannya ini, menimbulkan pertanyaan, sebab, Eddy pernah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi oleh KPK. Bahkan, akibat penetapan sebagai tersangka tersebut, Eddy sampai mengundurkan diri dari jabatan Wamenkumham.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengatakan Eddy telah memenangkan gugatan praperadilan melawan KPK atas penetapanya sebagai tersangka.
Katanya, dia belum tahu soal kelanjutan kasus Eddy di KPK ini. Namun, dengan putusan kemenangan praperadilan oleh Eddy, status tersangkanya dibatalkan.
"Apakah nanti perkaranya ada kelanjutannya atau tidak tentunya perlu disampaikan dan ditanyakan kepada baik itu penyidiknya maupun pihak-pihak yang mengetahui ya," kata Tessa kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Kemudian Tessa mengatakan, bahwa pihaknya percaya, Prabowo pasti telah memiliki sejumlah pertimbangan termasuk pertimbangan hukum dalam memilih pembantunya.
"Jadi kembali lagi, pada saat presiden terpilih itu memanggil itu, tentu sudah dilakukan dengan pertimbangan. Termasuk pertimbangan hukum," ujarnya.
Tessa menegaskan, Prabowo tak mungkin asal-asalan dalam memilih para sosok yang akan menduduki jabatan yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup umat.
"Saya pikir tidak mungkin beliau ini asal-asalan lah dalam memilih pembantunya," pungkasnya.
Namun, Tessa mengatakan bahwa, hingga saat ini KPK belum menerima permintaan dari Prabowo untuk terlibat dalam proses penyaringan para pengisi kabinet.
"Sampai dengan informasi terakhir, belum ada permintaan tersebut," ucapnya.
Diketahui, Eddy hadir bersama seorang relawan, Haikal Hassan Baras, ke rumah Pranowo. Usai bertemu presiden terpilih itu, Eddy tak memberikan komentar terkait pertemuannya, dia hanya mendampingi Haikal saat menemui awak media dan bergegas meninggalkan Jalan Kartanegara IV.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Soal Adanya Kemenko Baru, AHY: Urgensi Pembangunan Infrastruktur
Ditemui Banyak Cakada, Jokowi Akui Hafal Masalah Tiap Daerah
Polisi Tetapkan Dua DPO dalam Kasus Judol Komdigi
Polisi akan Mendalami Dugaan Promosi Judol oleh Denny Cagur
Populer
Maruarar Merasa Tidak Mendapat Dukungan dari Kementeriannya
Sahbirin Noor Menghilang, KPK Terbitkan Sprinkap
Ribuan Personel Pengamanan Kawal Aksi Reuni 411 di Jakarta
Empty Nest Syndrome: Sendu Ibu Ketika Anak Meninggalkan Rumah
Budi Gunawan Ogah Buka Data Bandar Judi Online di Luar Negeri
Perum Bulog Bakal Jadi Lembaga yang Langsung di Bawah Presiden
Maman: Penghapusan Piutang Macet untuk UMKM Maksimal Rp500 Juta
Flash News
Soal Adanya Kemenko Baru, AHY: Urgensi Pembangunan Infrastruktur
Ditemui Banyak Cakada, Jokowi Akui Hafal Masalah Tiap Daerah
Polisi Tetapkan Dua DPO dalam Kasus Judol Komdigi
Polisi akan Mendalami Dugaan Promosi Judol oleh Denny Cagur
Danantara Batal Diresmikan Besok, Tunggu Prabowo Pulang dari LN
Instruksi Dasco: Indonesia Raya Diputar Tiap Pukul 10.00 di DPR
Pemprov DKI Jakarta Pastikan UMP Naik di Atas Rp165 Ribu
Prabowo Minta Pejabat Kurangi Seremoni demi Hemat Anggaran
Bareskrim Naikkan Status Kasus PLTU Kalbar ke Tahap Penyidikan
Cawabup Klaten, Sova Marwati, Temui Jokowi di Solo
Prabowo Upayakan Bertemu dengan Donald Trump Usai Pilpres AS
Prabowo Bentuk Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Pramono Usung Program Hunian Di Atas Kantor Pemerintah Jakarta
Penyidik Kejagung Cecar Zarof Ricar soal Putusan Ronald Tannur
Eks Direktur Umum Pertamina Jadi Tersangka Kasus Pembelian Tanah