News - Apa resolusi kalian jelang tahun baru 2025?
Menikah? Lebih rajin olahraga? Melanjutkan sekolah? Mau pensiun di usia muda?
Atau, menurut sebagian dari kalian, menyusun resolusi sudah tak penting lagi karena selalu berujung dengan wacana?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resolusi berarti putusan atau kebulatan pendapat yang berupa permintaan atau tuntutan yang dapat ditetapkan dalam rapat, musyawarah, atau sidang.
Sementara dalam konteks kehidupan sehari-hari, resolusi dapat diartikan sebagai daftar keinginan yang mau dicapai seseorang di tahun berikutnya, biasanya berisi harapan untuk lebih baik dari tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, beberapa orang acap kali menjadi skeptis dan memilih menghadapi hari esok tanpa target tertentu.
Hanya sekitar empat persen orang yang melaporkan bahwa mereka menepati semua resolusi yang mereka buat sendiri.
Sementara itu, sebuah studi dari University of Scranton, Pennsylvania, menemukan resolusi tahun baru yang paling populer adalah tentang peningkatan diri, seperti hidup lebih sehat (23 persen), menjadi bahagia (21 persen), menurunkan berat badan (20 persen), berolahraga (7 persen), berhenti merokok (5 persen), dan mengurangi minum alkohol (2 persen).
"Selain itu, sebanyak 16 persen orang bertekad untuk memenuhi tujuan karier atau pekerjaan dan 11 persen lainnya ingin meningkatkan hubungan mereka," demikian ditulis dalam studi seperti dikutip dari Forbes.
Studi itu juga menyebut meski memiliki rencana besar, hanya delapan persen orang yang akan mencapai resolusi tahun baru mereka.
Ada banyak hal yang menyebabkan resolusi tidak tercapai.
Melansir BBC, sebagian dari masalahnya adalah kita sering memilih tujuan yang paling tidak realistis dan terlalu besar sebagai resolusi.
"Dengan asumsi yang salah bahwa kita bisa menjadi orang yang sama sekali berbeda di tahun baru," kata psikoterapis Rachel Weinstein, salah satu direktur Adulting School yang berbasis di Portland, Maine.
"Pada kenyataannya, perubahan terjadi dalam langkah-langkah kecil dari waktu ke waktu," imbuh Weinstein.
Terlepas dari banyaknya orang yang tidak mencapai resolusi tahun baru mereka, rupanya menyusun resolusi punya manfaat yang besar terutama bagi kesehatan mental.
Psikolog di RSK Jiwa Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Mira Damayanti Amir, S.Psi., Psikolog, menuturkan bahwa memiliki resolusi tahun baru sangat penting dilakukan karena itu bagian dari hal yang positif.
Menurut Mira, seseorang yang memikirkan resolusi untuk masa mendatang menunjukkan bahwa mereka masih memiliki harapan.
Mira mengatakan, sebagian orang yang memiliki masalah kesehatan mental sering kali kesulitan untuk memikirkan resolusi. Ini lantaran dalam pikiran mereka dipenuhi dengan kecemasan, ketidakberdayaan, dan tiada harapan.
"Bahkan mungkin kalau kasusnya sampai kondisi depresi, memikirkan hari ini saja sudah berat, apalagi memikirkan bulan depan dan tahun depan," paparnya.
Mira menuturkan, dalam menyusun resolusi tahun baru, penting juga untuk mengevaluasi resolusi di tahun-tahun kemarin sekaligus kendalanya dalam sebuah catatan.
Bahkan, ia menyarankan untuk tidak segan mengajak teman-teman terdekat untuk mendiskusikan resolusi yang dimiliki sebagai agenda akhir tahun.
"Kalau menurut saya, mungkin tidak hanya dipikirkan dalam benak sendirian, tapi perlu didiskusikan dengan orang-orang terdekat kita," ujar Mira.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
12 Tips Padu Padan Rok Tutu, dari Kasual hingga Formal
7 Cara Atasi Nyeri Punggung Saat Hamil Trimester 1 & Penyebabnya
4 Cara Pakai Vitamin Rambut yang Tepat dan Manfaatnya
Sad Beige: Tren Warna Netral yang Redupkan Keceriaan Anak?
Populer
Fenomena Demam Koin Jagat: Antara Hiburan & Kebutuhan Finansial
Apa Faktor Utama Penyebab Kebakaran di Los Angeles?
Derita Peternak Sapi Terpaksa Banting Harga Imbas Wabah PMK
Daya Beli Tertekan, Harga Pangan Kian Menggila
Ketua DPD Saran Gunakan Dana Zakat untuk Biayai Program MBG
Edy Rahmayadi Minta MK Batalkan Kemenangan Bobby-Surya
Untung Rugi RI Beli Minyak Rusia usai Resmi Jadi Anggota BRICS
Kemendikti Berpeluang Terapkan Skema Ini soal Tukin Dosen
Flash News
KPK Periksa Plt Dirjen Imigrasi Terkait Perlintasan Harun Masiku
Hakim MK Koreksi Frasa Penggelembungan Suara: Kondom Juga Bisa
Keponakan Yusril Terpilih Jadi Ketua Umum PBB Periode 2025-2030
Polda Jatim Beri Trauma Healing ke Korban Ledakan di Mojokerto
Dasco Khawatir Banyak Partai di DPR Bisa Ganggu Fungsi Legislasi
Kejagung Tahan Eks Ketua PN Surabaya di Kasus Ronald Tannur
PPPA Dorong Pembatasan Penggunaan Medsos & Gadget untuk Anak
KPK Tahan 1 Tersangka Kasus Korupsi Investasi PT Taspen
Khofifah Dorong Prabowo Terapkan MBG di Sekolah TK Islam
KKP Diminta Tindak Tegas Pembuat Pagar Laut 30 Km di Tangerang
KPK Bantah Hasto Tak Ditahan karena Megawati Telepon Prabowo
PBNU Ungkap Syarat Ketat jika Dana Zakat Biayai Program MBG
Khofifah Undang Prabowo Hadiri Kongres Muslimat NU di Surabaya
Andika Cabut Gugatan Pilkada, Ahmad Luthfi Tunggu Penetapan MK
Wali Kota Jaktim Telusuri Identitas Anak Main Skuter di Jalan