News - Masyarakat mengharapkan kehadiran kekuatan oposisi sebagai penyeimbang pemerintahan ke depan. Hal ini tergambar dalam laporan anyar Survei Nasional Kawula17 yang memotret penilaian kinerja pemerintah kuartal ketiga (Q3) 2024. Hasilnya, sebanyak 53 persen dari 425 responden menganggap penting kehadiran kekuatan parpol oposisi.
Hanya 13 persen masyarakat yang merasa tidak membutuhkan kehadiran oposisi. Sisanya, sebanyak 34 persen responden memilih bersikap netral. Survei Kawula17 juga menunjukkan bahwa masyarakat kota lebih banyak merasa partai oposisi penting (59%) jika dibandingkan masyarakat di desa (46%).
Survei dilakukan pada 19-23 September 2024 menggunakan metode Computer-Assisted Self Interviewing (CASI) atau survei daring dan menjaring responden berusia 17 sampai 44 tahun. Survei Kawula17 turut menemukan sebanyak 41 persen responden mendukung aksi turun ke jalan (demo) untuk mendorong suatu permasalahan tertentu direspons lebih cepat oleh pemerintah atau DPR.
Sementara itu, ada 24 persen responden yang beranggapan aksi turun ke jalan atau demonstrasi sebaiknya dihindari karena berpotensi menjadi kacau sebab mengganggu lalu lintas hingga berpotensi memicu kekerasan antara pendemo dan aparat. Adapun 35 persen responden bersikap netral terhadap aksi demonstrasi.
Besarnya masyarakat yang menilai pentingnya kehadiran oposisi dalam pemerintahan dan dukungan terhadap aksi turun ke jalan, mencerminkan keinginan kuat adanya mekanisme pengawasan dan keseimbangan dalam sistem politik pada pemerintahan ke depan.
Temuan survei Kawula17 menemukan relevansinya dengan konstelasi politik hari ini. Jelang pelantikan presiden-wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, diskursus mengenai urgensi kehadiran parpol oposisi kian menghangat.
Terkini Lainnya
Urgensi Oposisi Kuat
Artikel Terkait
Pimpinan AKD DPR RI Didominasi PDIP, Pengawasan Bisa Maksimal?
Basa-basi Nasdem Tak Mau Masuk Kabinet Prabowo, Berani Oposisi?
Taktik Prabowo Susun Kabinet: Oposisi Dirangkul untuk Dilemahkan
Polemik Pernyataan Prabowo soal Oposisi Bukan Budaya Indonesia
Populer
Fenomena Gaya Hidup Slow Living di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Tuah Besi dalam Kebudayaan Nusantara, Logam yang Ditempa Empu
Beda Hasil Dukungan Jokowi di Solo: Respati Menang, Lutfhi Kalah
Masa Depan Bisnis Teknologi Asia Tenggara di Genggaman Vietnam
Kala Kelas Menengah Berolahraga: Aku Lari, Maka Aku Ada
Bias Publik dan Suara Korban KDRT di Kalangan Selebritas
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Flash News
Prabowo Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas soal Warga Binaan
KPK Jadwalkan Ulang Pemeriksaan terhadap Yasonna Laoly
Gibran Ingin Fatayat NU Jadi Tempat Berlindung Nyaman Perempuan
Polisi Selidiki Penyebab Ledakan Mesin Pompa SPBU di Jaktim
Yusril: Di KUHP Baru, Pengguna Narkotika Direhab Tidak Dipidana
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Prabowo: Di Setiap Parpol Pasti Ada Perkubuan, termasuk Gerindra
Prabowo di HUT Golkar: Nyaman Ada Mbak Puan Jadi Check & Balance
Bahlil Ingin Kader Golkar Tiru Kegigihan Prabowo
Bahlil Ungkap Ketum Golkar Belum Tentu Bisa Jadi Presiden
Kejari Semarang Tahan Tersangka Penyelundupan Miras dari Cina
Laporan Kinerja Dewas KPK: 109 Insan KPK Kena Sanksi Etik
Curhat Dewas Pusing Tangani Pelanggaran Etik Pimpinan KPK
Hakim Ini Dissenting Opinion, Sebut Ronald Tannur Tak Bunuh Dini
Pramono: Korban Kebakaran Kemayoran Ingin Hunian Lebih Layak