News - Peneliti senior Businessfirst Indonesia, Bayu E Winarko, menilai rekomendasi Pansus Hak Angket Haji soal pemilihan Menteri Agama tidak sesuai fakta. Rilis terbaru BPS mencatat Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2024 tergolong memuaskan, yakni mencapai angka 88,20.

“Bagaimana penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, memang setiap orang punya penilaian masing-masing. Tapi survei Badan Pusat Statistik [BPS] semestinya bisa menjadi acuan penilaian yang lebih objektif. Dan, berdasarkan survei BPS, indeksnya sangat memuaskan,” sebutnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (2/10/2024).

“Rekomendasi Pansus sebenarnya jelas tertolak oleh survei indeks kepuasan jemaah,” sambung dia.

Menurut Bayu, survei BPS tidak hanya objektif karena didukung metodologi ilmiah, tapi juga oleh testimoni jemaah. Banyak jemaah menilai ibadah haji tahun ini berjalan lancar dengan pelayanan yang sangat baik.

Padahal, penyelenggaraan haji tahun ini memiliki kuota terbanyak sepanjang sejarah Indonesia. Kuota haji Indonesia tahun ini sebanyak 221.000 jemaah dan kemudian diberikan 20.000 tambahan kuota. Total kuota haji tahun ini mencapai 241.000 jemaah.

“Kuota ini merupakan jumlah terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan haji di Indonesia. Ini memang sebuah tantangan bagi Kementerian Agama RI,” ucap Bayu.

Meski demikian, jemaah Haji 2024 merasa puas dengan pelayanan haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2024 mencapai 88,20, masuk kategori sangat memuaskan.

Seperti disampaikan BPS sebelumnya, urutan tertinggi ditempati layanan transportasi bus shalawat dengan nilai indeks sebesar 91,61 atau sangat memuaskan. Sedangkan, urutan terendah ditempati layanan tenda dengan nilai indeks 76,10 yang masuk dalam kategori memuaskan.

Bayu menyebutkan, jika dirinci menurut jenis layanan pada survei tersebut, sebagian besar jenis layanan haji secara rata-rata masuk ke dalam kategori sangat memuaskan atau indeks di atas 85. Dari sisi aspek layanan tenda dan konsumsi Armuzna masuk kategori memuaskan atau indeks antara 75 hingga 85 dan perlu ditingkatkan.

“Jadi, secara keseluruhan penyelenggaraan Haji tahun 2024 sudah sangat baik bahkan naik sebesar 2,37 poin dibanding IKJHI 2023 sebesar 85,83. Memang dari aspek layanan tenda dengan nilai indeks 76,10 perlu ditingkatkan lagi,” paparnya.

“Hasil survei ini sebuah fakta bahwa ada hal yang sudah sangat baik yang perlu dipertahankan, dan hal lainya yang perlu ditingkatkan,” lanjut Bayu.

Sementara itu, Wasekjen Komnas Haji, Fathudin Kalimas menyebutkan paparan Pansus Angket tidak sedikitpun menggeser atau mempengaruhi berbagai capaian, inovasi, dan prestasi yang telah ditorehkan oleh Kementerian Agama.

Sederet inovasi dan prestasi yang dirasakan oleh ribuan jemaah haji antara lain haji ramah lansia yang memberikan prioritas bagi jemaah lansia, porsi khusus untuk disabilitas, pelibatan unsur perempuan di tim amir al-hajj, metode murur dan tanazul pada puncak haji, peremajaan petugas.

"[Lalu], penambahan layanan fast track di bandara embarkasi, aplikasi kawal haji yang menghubungkan jemaah, keluarga dan masyarakat, hingga kebijakan rasionalisasi nilai manfaat dana haji yang memberikan keadilan kepada jemaah haji tunggu," sebut Fathudin.

Menurut dia, kerja Kemenag tersebut diganjar apresiasi oleh BPS yang menghasilkan survei kepuasan ribuan jemaah dengan nilai yang meyakinkan. Disisi lain selama tiga tahun berturut-turut laporan keuangan mendapatkan predikat WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Fathudin mengeklaim, Pemerintah Arab Saudi juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas kesuksesan mengelola ratusan ribu jemaah.

"Kesuskesan misi haji Indonesia di tanah suci juga menjadi rujukan atau bencmark berbagai negara-negara muslim di dunia," tutur dia.