News - Pasangan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, memiliki 11 program prioritas untuk kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024. Salah satunya program yang ditawarkan adalah menguatkan identitas budaya Betawi di Jakarta.
Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menerangkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta selama ini tak diperkenankan terlalu mengeksploitasi kebudayaan Betawi karena status Jakarta sebagai ibu kota negara.
"Kemarin, Jakarta itu tidak boleh mengekspos kebudayaan Betawinya karena ada pergub [peraturan gubernur] dan perda [peraturan daerah], ibu kota ini dilarang mengekspos kebudayaannya," tutur Rano di kediamannya daerah Lebak Bulus, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Oleh karena itu, Rano berjanji meningkatkan budaya Betawi setelah Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara apabila memenangkan kontestasi Pilkada DKI 2024.
"Nah, sekarang Jakarta sudah enggak jadi ibu kota kan? Saya punya wawenang, Insya Allah menjadi wakil gubernur, wawenang saya apa, meningkatkan kebudayaan Jakarta yang ada di Jakarta," katanya.
Selain peningkatan budaya, Rano mengatakan, tim Pramono-Rano memiliki beragam program lain dalam 11 program prioritas mereka. Beberapa di antaranya adalah penanganan kemacetan, penanganan polusi udara, serta akses terhadap air bersih.
Menurut Rano, program prioritas itu akan digarap sesuai kebutuhan di masa depan.
Di satu sisi, ia mengaku akan melanjutkan program gubernur Jakarta sebelumnya yang tergolong berhasil menanganani persoalan wilayah tersebut.
"[Akses terhadap] air menjadi prioritas utama. Kemacetan, polusi udara, prioritas lagi. Kita ada 11 prioritas utama, mana yang kita mau mulai, kita lihat dulu nanti," sebut dia.
Dalam kesempatan itu, Rano menyoroti soal kebutuhan air bersih di Jakarta. Ia mengatakan, salah satu cara untuk mengakses air bersih di Jakarta memang melalui pipa yang disediakan BUMD DKI Jakarta, PAM Jaya.
Oleh karena itu, PAM Jaya akan didorong untuk memperluas cakupan pipa (pipanisasi) agar semua masyarakat Jakarta dapat memperoleh akses air bersih.
"Sebetulnya sumber air baku untuk Jakarta memang harus pipanisasi, enggak mungkin bawa air dari daerah Lebak ke Jakarta. Nah, artinya dengan iklim seperti ini, air itu jadi perebutan. Dunia memperebutkan air, ini yang kita antisipasi," urai Rano.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Sherly Tjoanda Gantikan Benny Laos Jadi Cagub Maluku Utara
Profil Benny Laos Cagub Malut dan Kronologi Kecelakaan Kapal
Pramono Anung Gandeng Agen Asing untuk Serap Lulusan BLK
Pram-Doel Janji Bentuk Lembaga Adat Betawi jika Terpilih
Populer
Demo Hari Ini di Jakarta, Ribuan Aparat Gabungan Disiagakan
BPOM Hentikan Sementara Produksi Pabrik Diduga Mafia Skincare
Surat Wasiat Cornelis Chastelein dan Cita-cita Koloni yang Ideal
Tarif Ojol Mahal, Siapa yang Diuntungkan?
DANA & GoPay Merespons Teguran Kominfo Terkait Judol
Alasan Nasdem Putuskan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Prabowo Temui Jokowi di Solo, Gunakan Pesawat dengan Logo RI
Pemred Floresa Resmi Laporkan Aparat & Jurnalis TJ ke Polda NTT
Flash News
ICW: Korupsi Rp56 T, Hanya 7,3 T yang Dikembalikan ke Negara
DPR RI Sepakat Menambah Jumlah Komisi Menjadi 13
Pemimpin Negara Sahabat akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
Muzani Ungkap Prabowo Pilih Lagi Sejumlah Menteri Kabinet Jokowi
Prabowo Panggil Calon Menteri, Ada Natalius Pigai dan Fadli Zon
PN Makassar Tersering Vonis Bebas & Lepas Para Terdakwa Korupsi
Kerangka Manusia Ditemukan di Bangunan Kosong di Rawamangun
Presiden Jokowi Berkenalan dengan Pimpinan MPR 2024-2029
Divpropam Mabes Polri Asistensi Proses Etik Ipda Rudi Soik
Polisi Periksa Kakak Korban Pengeroyokan Murid MA di Tebet
Operasi Zebra Digelar Polda Metro Jaya Mulai 14 Oktober 2024
Hizbullah Serang Militer Israel Pakai Drone, 4 Orang Tewas
Polri Serahkan Nama Pengawal Presiden & Wakil Presiden ke Istana
Pimpinan MPR Akan Temui Jokowi Serahkan Undangan Pelantikan
Sekjen PBB: Penyerangan UNIFIL Termasuk Pelanggaran Hukum